Jokowi Bertemu Bos Bank Dunia, Bicara Fenomena Balita Kerdil

Arys Aditya, CNBC Indonesia
04 July 2018 09:55
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden World Bank Group Jim Yong Kim dan delegasi di Istana Bogor
Foto: CNBC Indonesia/Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden World Bank Group Jim Yong Kim dan delegasi di Istana Bogor, Rabu (4/7/2018).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengangkat isu kekerdilan dan gagal tumbuh balita atau stunting yang menjadi isu kesehatan dan pembangunan ekonomi Indonesia.

"Fenomena balita kerdil adalah isu yang penting, bahkan bagi saya secara pribadi. Masyarakat mengharapkan pemimpin seperti saya dan Anda untuk menyelesaikan isu ini," ujar Jokowi.

Jokowi menyebut ingin membicarakan cara mengatasi stunting dalam langkah-langkah praktis, bukan teoritis. Pertama, penggunaan teknologi. Kedua, melalui sektor swasta. Ketiga, elemen masyarakat sipil.

Selain itu, Jokowi mengatakan dalam era telepon pintar, media sosial, drone dan artificial intelligence abad ke-21, cara-cara penanganan stunting adalah melalui penggunaan teknologi yang tersedia.

"Saya khawatir apabila kita hanya bergantung pada upaya pemerintah, progressnya akan sangat lambat. Kita bisa mengajak swasta untuk melahirkan cara-cara bottom up untuk mengatasi stunting."

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Sebelum pertemuan, Jokowi yang mengenakan batik coklat sempat mengajak Kim untuk berbincang sejenak di beranda belakang Istana Bogor (veranda talk).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan Bank Dunia mencatat ada 9 juta anak yang mengalami gagal tumbuh dari total 159 juta anak di dunia.

"Riset World Bank pada 2016 juga menunjukkan kerugian ekonomi akibat stunting mencapai 2%-3% dari PDB per tahun, atau sekitar Rp 400 triliun per tahun," ungkap Bambang dalam Widayakarya Nasional Pangan dan Gizi XI, Selasa (3/7/2018).

(dru) Next Article Luhut Kaget RI Naik Kelas, Apa Respons Jokowi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular