
TKI Hingga Kebut-kebutan Jadi Bahasan Jokowi dan Mahathir
Arys Aditya, CNBC Indonesia
29 June 2018 13:19

Bogor, CNBC Indonesia - Perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI), penyelesaian perundingan perbatasan, dan Laut China Selatan menjadi tiga topik utama dalam pertemuan bilateral Indonesia-Malaysia.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Istana Bogor, Jumat (29/6/2018). Sebelum pertemuan bilateral, kedua pemimpin sempat berbincang empat mata.
"Merupakan kehormatan bagi Indonesia untuk menerima kunjungan Bapak Perdana Menteri Malaysia Doktor Tun Mahathir bin Muhammad dan Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang dikunjungi oleh Bapak Tun Mahathir setelah beliau memangku jabatan sebagai Perdana Menteri," kata Jokowi kepada wartawan usai bertemu Mahathir yang baru saja dilantik sebagai pemimpin pemerintahan Negeri Jiran awal Mei lalu.
Jokowi mengungkapkan ia dan PM Mahathir sama-sama memiliki komitmen mengenai good governance, pemberantasan korupsi, konektivitas, dan penyelesaian isu perbatasan.
"Satu per satu akan mulai kita bahas di forum-forum di tingkat menteri cara untuk bekerja sama-sama di perbatasan sehingga keuntungan akan didapat oleh Malaysia maupun Indonesia," ungkapnya.
Kedua, Jokowi menyampaikan permohonan untuk memperkuat perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia, dan juga pembangunan sekolah-sekolah bagi anak-anak Indonesia yang berada di Malaysia.
Terkait isu internasional, Presiden mengatakan dirinya berdiskusi mengenai Laut Cina Selatan dengan perdana menteri tertua di dunia itu.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi dengan setengah berseloroh menyinggung pertemuannya dengan PM Mahathir pada 2015, atau jauh sebelum Tun Mahathir kembali menjadi perdana menteri.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengatakan ia menjajal mobil nasional Malaysia, Proton. Tak dinyana, yang mengendarai mobil Jokowi adalah Tun Mahathir sendiri.
"Ketika test drive mobil Proton disetiri sendiri oleh Bapak Tun Mahathir dengan kecepatan 180 km per jam, tapi saya tidak takut, saya tidak khawatir, karena driver-nya adalah Bapak Tun Mahathir. Kalau semisal driver-nya bukan beliau, saya kira saya takut."
Adapun, Mahathir menyampaikan wajar jika dirinya memilih Indonesia sebagai negara pertama yang ia kunjungi di kawasan. Pasalnya, Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara bersaudara yang memiliki hubungan keluarga.
"Memang pun rasa kami untuk lawatan ke luar negara perlulah dengan Indonesia karena ini adalah tetangga yang terdekat. Bukanlah asing orang Malaysia terhadap orang Indonesia, bahkan banyak penduduk di Malaysia itu asalnya datang dari Indonesia, termasuk bapak mertua saya," ujarnya.
(prm) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika menyambut kedatangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Istana Bogor, Jumat (29/6/2018). Sebelum pertemuan bilateral, kedua pemimpin sempat berbincang empat mata.
"Merupakan kehormatan bagi Indonesia untuk menerima kunjungan Bapak Perdana Menteri Malaysia Doktor Tun Mahathir bin Muhammad dan Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang dikunjungi oleh Bapak Tun Mahathir setelah beliau memangku jabatan sebagai Perdana Menteri," kata Jokowi kepada wartawan usai bertemu Mahathir yang baru saja dilantik sebagai pemimpin pemerintahan Negeri Jiran awal Mei lalu.
"Satu per satu akan mulai kita bahas di forum-forum di tingkat menteri cara untuk bekerja sama-sama di perbatasan sehingga keuntungan akan didapat oleh Malaysia maupun Indonesia," ungkapnya.
Kedua, Jokowi menyampaikan permohonan untuk memperkuat perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia, dan juga pembangunan sekolah-sekolah bagi anak-anak Indonesia yang berada di Malaysia.
Terkait isu internasional, Presiden mengatakan dirinya berdiskusi mengenai Laut Cina Selatan dengan perdana menteri tertua di dunia itu.
"Kita memiliki komitmen yang sama bahwa yang berbasis pada hukum-hukum internasional akan kita kedepankan cara yang damai."
Mahathir pernah sopiri Jokowi
Mahathir pernah sopiri Jokowi
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi dengan setengah berseloroh menyinggung pertemuannya dengan PM Mahathir pada 2015, atau jauh sebelum Tun Mahathir kembali menjadi perdana menteri.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengatakan ia menjajal mobil nasional Malaysia, Proton. Tak dinyana, yang mengendarai mobil Jokowi adalah Tun Mahathir sendiri.
"Ketika test drive mobil Proton disetiri sendiri oleh Bapak Tun Mahathir dengan kecepatan 180 km per jam, tapi saya tidak takut, saya tidak khawatir, karena driver-nya adalah Bapak Tun Mahathir. Kalau semisal driver-nya bukan beliau, saya kira saya takut."
Adapun, Mahathir menyampaikan wajar jika dirinya memilih Indonesia sebagai negara pertama yang ia kunjungi di kawasan. Pasalnya, Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara bersaudara yang memiliki hubungan keluarga.
"Memang pun rasa kami untuk lawatan ke luar negara perlulah dengan Indonesia karena ini adalah tetangga yang terdekat. Bukanlah asing orang Malaysia terhadap orang Indonesia, bahkan banyak penduduk di Malaysia itu asalnya datang dari Indonesia, termasuk bapak mertua saya," ujarnya.
(prm) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia
Most Popular