
2 Gedung di Thamrin Ini Sepakat Terkoneksi Stasiun MRT
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 June 2018 20:12

Jakarta, CNBC Indonesia- Proyek moda transportasi bawah tanah Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sedang dalam proses untuk tersambung ke dua gedung di Jalan Sudirman-Thamrin. Gedung-gedung lain pun sedang menanti tanggal main untuk bisa langsung terkoneksi ke stasiun MRT.
"Di Stasiun Dukuh Atas itu [tersambung] dengan [gedung] UOB, di sini [Stasiun Bundaran Hotel Indonesia sambungan ke gedung] Indonesia One yang sedang dibangun," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar kepada para wartawan seusai meninjau proyek MRT hari Senin (25/6/2018).
Hari itu, William melakukan peninjauan bersama dengan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono sebagai bagian dari agenda kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia sejak hari Minggu (24/6/2018) sampai Selasa (26/6/2018).
William menambahkan sampai saat ini sudah ada sekitar 45 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait konektivitas gedung perkantoran ke stasiun MRT yang sudah ditandatangani. "Tapi progressnya kita lihat satu per satu," katanya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak MRT sedang menyelesaikan masterplan yang di dalamnya termasuk pengelolaan kawasan transit terpadu atau transit oriented development (TOD). Rencana itu diharapkan bisa memperbesar pendapatan perusahaan sehingga nantinya tidak hanya mengandalkan penjualan tiket.
TOD pertama yang akan dibangun berada di Dukuh Atas yang direncanakan terkoneksi dengan beberapa gedung di sekitarnya, mulai dari kawasan Thamrin hingga Landmark, Karet.
Kereta MRT Jakarta diperkirakan siap beroperasi mulai Maret 2019 untuk rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Berdasarkan hasil kajian konsultan internasional, diperkirakan dalam sehari MRT bisa mengangkut hingga 130 ribu penumpang. Harga yang disarankan adalah Rp 8.500 untuk 10 kilometer pertama, namun harga ini masih perlu didiskusikan oleh Pemda DKI Jakarta.
(gus) Next Article Asyik! Tahun Depan MRT Fatmawati-Taman Mini Mulai Dibangun
"Di Stasiun Dukuh Atas itu [tersambung] dengan [gedung] UOB, di sini [Stasiun Bundaran Hotel Indonesia sambungan ke gedung] Indonesia One yang sedang dibangun," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar kepada para wartawan seusai meninjau proyek MRT hari Senin (25/6/2018).
William menambahkan sampai saat ini sudah ada sekitar 45 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait konektivitas gedung perkantoran ke stasiun MRT yang sudah ditandatangani. "Tapi progressnya kita lihat satu per satu," katanya.
Sebelumnya diberitakan bahwa pihak MRT sedang menyelesaikan masterplan yang di dalamnya termasuk pengelolaan kawasan transit terpadu atau transit oriented development (TOD). Rencana itu diharapkan bisa memperbesar pendapatan perusahaan sehingga nantinya tidak hanya mengandalkan penjualan tiket.
TOD pertama yang akan dibangun berada di Dukuh Atas yang direncanakan terkoneksi dengan beberapa gedung di sekitarnya, mulai dari kawasan Thamrin hingga Landmark, Karet.
Kereta MRT Jakarta diperkirakan siap beroperasi mulai Maret 2019 untuk rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Berdasarkan hasil kajian konsultan internasional, diperkirakan dalam sehari MRT bisa mengangkut hingga 130 ribu penumpang. Harga yang disarankan adalah Rp 8.500 untuk 10 kilometer pertama, namun harga ini masih perlu didiskusikan oleh Pemda DKI Jakarta.
(gus) Next Article Asyik! Tahun Depan MRT Fatmawati-Taman Mini Mulai Dibangun
Most Popular