
Nilai Impor Mei Naik 28%, Ini Kata Menperin
Exist In Exist, CNBC Indonesia
25 June 2018 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Mei 2018 mencapai US$ 17,64 miliar atau naik 28,12% secara tahunan.
Merespons hal tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengatakan hal ini dapat berdampak positif bagi perekonomian Indonesia jika impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan barang modal.
"Itu kita lihat, kalau itu impor untuk bahan baku dan barang modal itu positif untuk ekonomi," tuturnya di Kementerian Perindustrian, Senin (25/06/2018).
Lebih lanjut, Airlangga memprediksi nilai impor ini akan menurun kedepannya mengingat adanya ketidakstabilan nilai tukar rupiah.
"Impor kan tergantung substitusi impor industri itu sendiri, kemudian tentu dengan ketidakstabilan mata uang biasanya impor akan menurun," ujarnya.
Seperti diketahui, impor barang konsumsi mengalami peningkatan cukup signifikan, di mana barang konsumsi mencapai US$ 1,73 miliar, atau tumbuh 34,01%.
"Beberapa barang impornya cukup tinggi antara lain Beras dari Vietnam, Gula dari Thailand, dan ada Anggur dari Tiongkok," tutur Kepala BPS Suhariyanto.
(ray) Next Article Impor Konsumsi & Bahan Baku Naik, Ekonomi RI Bangkit?
Merespons hal tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengatakan hal ini dapat berdampak positif bagi perekonomian Indonesia jika impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan barang modal.
"Itu kita lihat, kalau itu impor untuk bahan baku dan barang modal itu positif untuk ekonomi," tuturnya di Kementerian Perindustrian, Senin (25/06/2018).
Lebih lanjut, Airlangga memprediksi nilai impor ini akan menurun kedepannya mengingat adanya ketidakstabilan nilai tukar rupiah.
"Impor kan tergantung substitusi impor industri itu sendiri, kemudian tentu dengan ketidakstabilan mata uang biasanya impor akan menurun," ujarnya.
Seperti diketahui, impor barang konsumsi mengalami peningkatan cukup signifikan, di mana barang konsumsi mencapai US$ 1,73 miliar, atau tumbuh 34,01%.
"Beberapa barang impornya cukup tinggi antara lain Beras dari Vietnam, Gula dari Thailand, dan ada Anggur dari Tiongkok," tutur Kepala BPS Suhariyanto.
(ray) Next Article Impor Konsumsi & Bahan Baku Naik, Ekonomi RI Bangkit?
Most Popular