Internasional

Jeff Bezos Diminta Setop Jualan Alat Canggih Ini ke AS

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 June 2018 16:02
Amazonian mengkhawatirkan penyalahgunaan teknologi oleh Amerika Serikat.
Foto: REUTERS/Danny Moloshok
Jakarta, CNBC Indonesia - Karyawan Amazon yang dikenal dengan pangilan Amazonian menyampaikan surat permintaan kepada CEO Amazon Jeff Bezos untuk menghentikan penjualan alat pengenal wajah (rekognisi) kepada penegak hukum Amerika. Amazonian mengkhawatirkan penyalahgunaan teknologi ini oleh Amerika Serikat.

Dalam surat yang disampaikan kepada pimpinannya ini, Amazonian juga meminta Amazon untuk menghentikan penyediaan infrastruktur komputasi untuk Palantir, perusahaan pengawasan milik Peter Thiel.

Permintaan ini cukup beralasan mengingat adanya kekhawatian tentang kerja sama Palantir dengan Departemen Imigrasi dan Bea Cukai (Immigration and Customs Enforcement/ICE) yang dikabarkan melakukan tindak pemisahan paksa anak-anak dari orang tuanya di perbatasan.

Penjualan teknologi rekognisi dari Amazon kepada kepolisian Negeri Paman Sam ini diungkap oleh American Civil Liberties Union (ACLU) awal bulan ini, ketika itu Rekognisi Amazon Web Services diluncurkan ke polisi di Florida dan Oregon.

"Perusahaan kami seharusnya tidak dalam bisnis pengawasan; kita tidak boleh berada dalam bisnis kepolisian; kita seharusnya tidak berada dalam bisnis untuk mendukung mereka yang memantau dan menindas penduduk yang terpinggirkan," tulis surat tersebut seperti dikutip dari Forbes, Sabtu (23/6/2018).

"Kami menolak untuk membangun platform yang menggerakkan ICE dan kami menolak untuk berkontribusi pada alat yang melanggar hak asasi manusia."

"Sebagai orang Amazon yang peduli etis, kami menuntut pilihan dalam apa yang kami bangun dan bagaimana alat itu digunakan," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Aksi protes ini terjadi seelah serentetan protes lainnya yang dilakukan oleh pekerja di Silicon Valley tentang kerja sama oara raksasa teknologi dengan pemerintah Amerika Serikat.

Sebelumnya, karyawan Google sudah terlebih dahuu melakukan protes mengenai kerja sama Google dengan Pentagon untuk mengembangkan program analisis rekaman drone buatan intelijen yang dikenal sebagai Maven. Akibat protes tersebut perusahaan bernama Alphabet ini akhirnya mengentikan proyek tersebut.

Tak hanya itu, Microsoft baru-baru ini juga diminta karyawannya untuk menghentikan kerja samanya dengan ICE. CEO Microsoft Satya Nadella mengecam praktik memisahkan anak-anak dan orang tua, dia mengatakan perusahaan tidak memberikan bantuan teknologi apa pun dalam pekerjaan ICE untuk memisahkan keluarga.



(dru) Next Article Amazon Naikkan Upah Pegawai, di Atas Standar UMR Amerika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular