Internasional
Bahas Pertemuannya dengan Trump, Kim Jong Un Kunjungi China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 June 2018 15:49

China menyambut hangat hubungan antara Washington dan Pyongyang, dan menawarkan bantuan.
Beijing sangat senang dengan pengumuman Trump untuk menangguhkan latihan militer, yang telah lama diupayakan Tiongkok di bawah proposal 'penangguhan ganda', di mana Korea Utara menghentikan tes senjata dan Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan militer, sehingga kedua belah pihak dapat duduk untuk berunding.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat telah setuju untuk menunda semua kegiatan perencanaan mengenai latihan militer Freedom Guardian yang dijadwalkan pada bulan Agustus," menurut pernyataan kementerian pertahanan Korea Selatan.
Pernyataan Pentagon itu mengonfirmasi penangguhan dan menambahkan bahwa akan ada pertemuan antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri, serta penasihat keamanan nasional Trump mengenai masalah ini minggu ini.
Tahun lalu, 17.500 warga Amerika dan lebih dari 50.000 pasukan Korea Selatan berpartisipasi dalam latihan Ulchi Freedom Guardian, meskipun latihan ini kebanyakan difokuskan pada simulasi komputer dan bukannya latihan lapangan langsung yang menggunakan senjata, tank, atau pesawat terbang.
Kalender latihan AS-Korea Selatan mencapai titik tertinggi setiap musim semi dengan pelatihan Foal Eagle dan Max Thunder, yang keduanya dihentikan bulan lalu. Keputusan untuk menghentikan latihan militer di Korea Selatan telah membingungkan banyak pejabat dan mantan pejabat pertahanan AS, yang baru memikirkan tentang hal itu ketika Trump membuat pernyataannya setelah pertemuan di Singapura.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada hari Selasa mengatakan tidak akan ada perubahan pada rencana latihan gabungan antara Amerika Serikat dan Jepang, di mana keduanya juga terlibat dalam latihan pencegahan reguler terhadap Korea Utara.
"Amerika Serikat berada dalam posisi untuk mempertahankan komitmennya terhadap pertahanan negara sekutunya dan pemahaman kami adalah tidak ada perubahan terhadap komitmen AS terhadap aliansi Jepang-AS dan struktur pasukan Amerika yang ditempatkan di Jepang," kata Suga dalam briefing reguler.
Biaya latihan
Pentagon belum mengumumkan secara terbuka biaya latihan militer bersama yang telah dan akan dilakukan dengan Korea Selatan, seminggu setelah Trump menyebut biayanya 'sangat mahal" sehingga dijadikan sebagai alasan untuk menghentikan mereka.
Namun, data pengeluaran untuk latihan militer sebelumnya di Korea dan di negara lain menunjukkan bahwa biaya untuk satu kali latihan akan mencapai titik terendah atau mungkin hanya puluhan juta dolar dalam anggaran militer AS tahun ini, yang hampir mencapai US$700 miliar.
Menanggapi permintaan berulang untuk data biaya, juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Christopher Logan, mengatakan: "Kami sedang mengevaluasi biaya latihan."
Menghitung biaya latihan militer adalah proses yang rumit, sering kali membutuhkan data dari berbagai cabang militer dan tersebar di beberapa anggaran selama bertahun-tahun.
Pasukan yang akan terlibat dalam latihan itu masih membutuhkan pelatihan dan sertifikasi, yang masih membutuhkan biaya, kata Abraham Denmark, mantan asisten sekertaris menteri pertahanan untuk Asia Timur di bawah Presiden Barack Obama.
"Bagi saya, digunakannya gagasan ini sebagai ukuran penghematan biaya tidak terlalu masuk akal," kata Denmark. (prm)
Beijing sangat senang dengan pengumuman Trump untuk menangguhkan latihan militer, yang telah lama diupayakan Tiongkok di bawah proposal 'penangguhan ganda', di mana Korea Utara menghentikan tes senjata dan Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan militer, sehingga kedua belah pihak dapat duduk untuk berunding.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat telah setuju untuk menunda semua kegiatan perencanaan mengenai latihan militer Freedom Guardian yang dijadwalkan pada bulan Agustus," menurut pernyataan kementerian pertahanan Korea Selatan.
Tahun lalu, 17.500 warga Amerika dan lebih dari 50.000 pasukan Korea Selatan berpartisipasi dalam latihan Ulchi Freedom Guardian, meskipun latihan ini kebanyakan difokuskan pada simulasi komputer dan bukannya latihan lapangan langsung yang menggunakan senjata, tank, atau pesawat terbang.
Kalender latihan AS-Korea Selatan mencapai titik tertinggi setiap musim semi dengan pelatihan Foal Eagle dan Max Thunder, yang keduanya dihentikan bulan lalu. Keputusan untuk menghentikan latihan militer di Korea Selatan telah membingungkan banyak pejabat dan mantan pejabat pertahanan AS, yang baru memikirkan tentang hal itu ketika Trump membuat pernyataannya setelah pertemuan di Singapura.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada hari Selasa mengatakan tidak akan ada perubahan pada rencana latihan gabungan antara Amerika Serikat dan Jepang, di mana keduanya juga terlibat dalam latihan pencegahan reguler terhadap Korea Utara.
"Amerika Serikat berada dalam posisi untuk mempertahankan komitmennya terhadap pertahanan negara sekutunya dan pemahaman kami adalah tidak ada perubahan terhadap komitmen AS terhadap aliansi Jepang-AS dan struktur pasukan Amerika yang ditempatkan di Jepang," kata Suga dalam briefing reguler.
Biaya latihan
Pentagon belum mengumumkan secara terbuka biaya latihan militer bersama yang telah dan akan dilakukan dengan Korea Selatan, seminggu setelah Trump menyebut biayanya 'sangat mahal" sehingga dijadikan sebagai alasan untuk menghentikan mereka.
Namun, data pengeluaran untuk latihan militer sebelumnya di Korea dan di negara lain menunjukkan bahwa biaya untuk satu kali latihan akan mencapai titik terendah atau mungkin hanya puluhan juta dolar dalam anggaran militer AS tahun ini, yang hampir mencapai US$700 miliar.
Menanggapi permintaan berulang untuk data biaya, juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Christopher Logan, mengatakan: "Kami sedang mengevaluasi biaya latihan."
Menghitung biaya latihan militer adalah proses yang rumit, sering kali membutuhkan data dari berbagai cabang militer dan tersebar di beberapa anggaran selama bertahun-tahun.
Pasukan yang akan terlibat dalam latihan itu masih membutuhkan pelatihan dan sertifikasi, yang masih membutuhkan biaya, kata Abraham Denmark, mantan asisten sekertaris menteri pertahanan untuk Asia Timur di bawah Presiden Barack Obama.
"Bagi saya, digunakannya gagasan ini sebagai ukuran penghematan biaya tidak terlalu masuk akal," kata Denmark. (prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular