Internasional
Perang Dagang AS-China, Perusahaan Global Angkat Bicara
Roy Franedya, CNBC Indonesia
16 June 2018 17:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Intensitas perang dagang yang kembali memanas antara Amerika Serikat (AS) dan China akan membawa konsekuensi serius pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini merupakan pernyataan Cargil Inc perusahaan perdagangan komoditas, Jumat (15/6/2018).
"Dampak konflik perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia akan membawa konsekuensi yang menyakiti dan menyakitkan bagi seluruh dunia," ujar perusahaan dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Reuters.
Perusahaan logistik global FedEX juga mengecam tindakan AS. Mereka menyebut kebijakan tersebut sebagai kebijakan kontraproduktif untuk ekonomi Amerika Serikat. Tarif pada produk China akan memaksakan perusahaan AS menaikkan harga dan merugikan konsumer.
"FedEX mendukung tarif yang lebih murah untuk kostumer kami," ujar perusahaan dalam pernyataan resminya.
Pada Jumat, AS mengumumkan tarif baru pada produk china. Sebelumnya pada April lalu, AS sudah mengenakan tarif baru pada 1.300 produk ekspor China. Aturan ini berlaku 6 Juli 2018 dengan menargetkan tarif senilai US$50 miliar.
Dalam waktu yang tidak berlangsung lama, China mengumumkan pengenaan tarif untuk produk AS. China mengenakan tarif sebesar 25% pada US$34 miliar.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
"Dampak konflik perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia akan membawa konsekuensi yang menyakiti dan menyakitkan bagi seluruh dunia," ujar perusahaan dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Reuters.
Perusahaan logistik global FedEX juga mengecam tindakan AS. Mereka menyebut kebijakan tersebut sebagai kebijakan kontraproduktif untuk ekonomi Amerika Serikat. Tarif pada produk China akan memaksakan perusahaan AS menaikkan harga dan merugikan konsumer.
"FedEX mendukung tarif yang lebih murah untuk kostumer kami," ujar perusahaan dalam pernyataan resminya.
Dalam waktu yang tidak berlangsung lama, China mengumumkan pengenaan tarif untuk produk AS. China mengenakan tarif sebesar 25% pada US$34 miliar.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular