Demi Rakyat Senegal, Mane Cs Wajib Tampil Kece
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 June 2018 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Di sejumlah gelaran Piala Dunia, perwakilan dari Afrika biasanya menjadi kuda hitam yang patut diwaspadai. Tidak terkecuali di Piala Dunia 2018, yang tinggal sepekan lagi dimulai.
Sebagian dari kita tentu ingat kejutan yang dibuat Kamerun di Italia 1990. Kala itu Roger Milla dan kolega berhasil membungkam juara bertahan Argentina di partai perdana. Kamerun berhasil lolos sampai perempat final sebelum dihentikan oleh Inggris.
Kemudian di USA 1994, giliran Nigeria yang menebar pesona. Di fase grup, Nigeria menduduki peringkat pertama di atas Bulgaria yang diperkuat pemain top macam Hristo Stoichkov. Namun di babak knock-out, Jay Jay Okocha cs ditaklukkan oleh sang calon finalis, Italia.
Di Prancis 1998, Nigeria kembali menjadi sorotan. Nigeria lagi-lagi menjadi juara grup, tetapi harus angkat koper di perdelapan final setelah dihempaskan Denmark. Michael Laudrup dkk menekuk Nigeria 4-1.
Lalu di Jepang-Korea Selatan 2002 ada Senegal, yang mengikuti jejak Kamerun lolos hingga perempat final. Kala itu, El Hadji Diouf dan rekan harus mengakui keunggulan sesama tim kejutan, Turki.
Di Rusia 2018, Senegal kembali menjadi salah satu peserta. Senegal menjadi tim yang punya potensi mengejutkan, berbekal peringkat Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) terkini.
Saat ini, Senegal berada di urutan 27 dunia. Di antara tim-tim Afrika, Senegal hanya kalah dari Tunisia yang berada di peringkat 21.
Skuad yang dibawa pelatih Aliou Cisse pun lumayan meyakinkan. Di belakang ada Kalidou Koulibaly yang impresif kala membela klub elit Italia, Napoli. Di tengah ada Idrissa Guaye yang menjadi tulang punggung klub Inggris, Everton. Sementara di depan ada sosok penyerang Monaco, Balde Keita, dan tentunya si pelari cepat dari Liverpool, Sadio Mane.
Laju tim nasional bisa menjadi pelipur lara kehidupan rakyat Senegal yang masih memprihatinkan. Performa ciamik di Rusia setidaknya bisa membantu rakyat Senegal melupakan beratnya beban hidup walau sejenak.
Sebagian dari kita tentu ingat kejutan yang dibuat Kamerun di Italia 1990. Kala itu Roger Milla dan kolega berhasil membungkam juara bertahan Argentina di partai perdana. Kamerun berhasil lolos sampai perempat final sebelum dihentikan oleh Inggris.
Kemudian di USA 1994, giliran Nigeria yang menebar pesona. Di fase grup, Nigeria menduduki peringkat pertama di atas Bulgaria yang diperkuat pemain top macam Hristo Stoichkov. Namun di babak knock-out, Jay Jay Okocha cs ditaklukkan oleh sang calon finalis, Italia.
Lalu di Jepang-Korea Selatan 2002 ada Senegal, yang mengikuti jejak Kamerun lolos hingga perempat final. Kala itu, El Hadji Diouf dan rekan harus mengakui keunggulan sesama tim kejutan, Turki.
Di Rusia 2018, Senegal kembali menjadi salah satu peserta. Senegal menjadi tim yang punya potensi mengejutkan, berbekal peringkat Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) terkini.
Saat ini, Senegal berada di urutan 27 dunia. Di antara tim-tim Afrika, Senegal hanya kalah dari Tunisia yang berada di peringkat 21.
Skuad yang dibawa pelatih Aliou Cisse pun lumayan meyakinkan. Di belakang ada Kalidou Koulibaly yang impresif kala membela klub elit Italia, Napoli. Di tengah ada Idrissa Guaye yang menjadi tulang punggung klub Inggris, Everton. Sementara di depan ada sosok penyerang Monaco, Balde Keita, dan tentunya si pelari cepat dari Liverpool, Sadio Mane.
Laju tim nasional bisa menjadi pelipur lara kehidupan rakyat Senegal yang masih memprihatinkan. Performa ciamik di Rusia setidaknya bisa membantu rakyat Senegal melupakan beratnya beban hidup walau sejenak.
Next Page
Beban Berat Mane Dkk
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular