
Begini Kisah Di Balik Terpilihnya RI Jadi Dewan Keamanan PBB
Exist In Exist, CNBC Indonesia
09 June 2018 19:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia baru saja terpilih menjadi salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
Ternyata, proses yang harus dilalui RI untuk itu sudah dimulai sejak sembilan tahun lalu.
Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard mengungkapkan awal mula RI ingin kembali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
"Keputusan untuk maju sebagai calon anggota DK PBB diputuskan tahun 2009 ketika kita selesai bertugas sebagai anggota DK tidak tetap periode 2007-2008," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Sabtu (9/6/2018).
Kemudian, lanjut dia, pada 2011 keputusan itu resmi diajukan dalam kelompok Asia Pasific di PBB. Lalu, pada 2016 dimulai program kampanye secara intensif dan masif.
Berbagai program kampanye tersebut meliputi, pertemuan pada tingkat kepala negara, wakil kepala negara, menteri luar negeri dan seluruh tingkat lainnya baik di dalam ataupun luar negeri.
"Selain itu juga pengiriman utusan khusus Presiden RI ke berbagai kawasan dunia," tuturnya.
Setelah berbagai proses tersebut, akhirnya Indonesia dengan perolehan 144 suara berhasil mengalahkan Maladewa yang hanya memperoleh 46 suara dalam voting yang digelar pada Jumat (8/6/2018) di Markas Besar PBB, New York.
(ray) Next Article Pernyataan Menlu Usai RI Didapuk Jadi Dewan Keamanan PBB
Ternyata, proses yang harus dilalui RI untuk itu sudah dimulai sejak sembilan tahun lalu.
Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard mengungkapkan awal mula RI ingin kembali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Kemudian, lanjut dia, pada 2011 keputusan itu resmi diajukan dalam kelompok Asia Pasific di PBB. Lalu, pada 2016 dimulai program kampanye secara intensif dan masif.
Berbagai program kampanye tersebut meliputi, pertemuan pada tingkat kepala negara, wakil kepala negara, menteri luar negeri dan seluruh tingkat lainnya baik di dalam ataupun luar negeri.
"Selain itu juga pengiriman utusan khusus Presiden RI ke berbagai kawasan dunia," tuturnya.
Setelah berbagai proses tersebut, akhirnya Indonesia dengan perolehan 144 suara berhasil mengalahkan Maladewa yang hanya memperoleh 46 suara dalam voting yang digelar pada Jumat (8/6/2018) di Markas Besar PBB, New York.
(ray) Next Article Pernyataan Menlu Usai RI Didapuk Jadi Dewan Keamanan PBB
Most Popular