
Kontraktor Migas Minta Penyederhanaan Regulasi Hingga Daerah
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
07 June 2018 20:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) atau perkumpulan para investor migas Indonesia Marjolijn Wajong mengatakan peraturan dan regulasi mengenai bisnis minyak dan gas masih perlu dipangkas untuk memancing investasi.
Menurutnya regulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sudah cukup baik, namun peraturan tersebut harus disinergikan dengan berbagai lembaga, kementerian, dan pemerintah daerah.
"Masih perlu banyak lagi peraturan yang dipangkas. ESDM-nya sudah bagus, tapi yang lain kementerian, hingga pemerintah daerah harus banyak dilibatkan," ujar Marjolijn di Aromanis Resto, Kamis (7/6/2018).
Dirinya menambahkan, indikasi perputaran uang dan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan migas cenderung lama karena diawali dengan produksi yang harus dilakukan.Dengan terus meningkatnya harga minyak dunia saat ini, diharapkan mampu untuk menggenjot masuknya banyak investasi di sektor tersebut.
"Kalau investasi itu kan uangnya harus diputar dengan produksi, memang presiden meminta untuk menggenjot investasi ya itu memang harus dilakukan," tambah Marjolijn.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi memaparkan investasi migas di 2018 ditargetkan sebesar US$ 14,3 miliar. Namun, hingga kuartal I-2018, yang terealisasi baru US$ 2,4 miliar. Angka tersebut baru sekitar 17% dari target yang diharapkan oleh pemerintah.
(gus) Next Article Kejayaan Minyak Padam, Masihkah Investor Mau ke RI?
Menurutnya regulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sudah cukup baik, namun peraturan tersebut harus disinergikan dengan berbagai lembaga, kementerian, dan pemerintah daerah.
Dirinya menambahkan, indikasi perputaran uang dan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan migas cenderung lama karena diawali dengan produksi yang harus dilakukan.Dengan terus meningkatnya harga minyak dunia saat ini, diharapkan mampu untuk menggenjot masuknya banyak investasi di sektor tersebut.
"Kalau investasi itu kan uangnya harus diputar dengan produksi, memang presiden meminta untuk menggenjot investasi ya itu memang harus dilakukan," tambah Marjolijn.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi memaparkan investasi migas di 2018 ditargetkan sebesar US$ 14,3 miliar. Namun, hingga kuartal I-2018, yang terealisasi baru US$ 2,4 miliar. Angka tersebut baru sekitar 17% dari target yang diharapkan oleh pemerintah.
(gus) Next Article Kejayaan Minyak Padam, Masihkah Investor Mau ke RI?
Most Popular