
Updated
Wow! Nilai Cadangan Mineral dan Batu Bara Inalum Rp 6.528 T
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
05 June 2018 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum Budi Gunadi Sadikin memaparkan cadangan mineral dan batu bara yang berada di bawah holding BUMN tambang tersebut.
Cadangan sudah termasuk menghitung kandungan emas dan perak di tambang Freeport, yang kini sedang dalam proses divestasi.
Berdasarkan paparan Budi, total cadangan pasti yang ada di tambang milik Inalum mencapai US$ 469,7 miliar atau setara Rp 6.528,83 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.900). "Untuk cadangan emas ada 1.187 ton, sementara tembaga 19,4 juta ton," sebut Budi dalam acara buka puasa bersama media, Senin (4/6/2018).
Dia menambahkan, untuk cadangan nikel mencapai 3 juta ton, batu bara 3,3 miliar ton, bauksit 7,3 juta ton, timah 377 ribu ton, dan perak 6.181 ton. Sementara itu untuk jumlah potensi cadangan, dia sebut bisa mencapai US$ 1,07 triliun.
Namun, pengelolaan tambang di Freeport memang tidak mudah. Sebut saja yang paling aktif saat ini yaitu Tambang Grasberg.
"Ini adalah salah satu tambang terumit di dunia dan dia tambang bawah tanah (underground mine)," kata Budi.
Kompleksitasnya pengelolaan tambang dia sebut sangat tinggi. Selain itu, cadangan dan potensi terletak di bawah tanah. "Itu ada dua tambang bawah tanah," ujarnya.
Dia juga menambahkan, ada wilayah tambang yang belum dieksploitasi dan memang belum direncanakan masuk tahap tersebut. Sebab, dari segi waktu berlakunya kontrak akan sulit untuk bisa memaksimalkan kegiatan. Tambang tersebut adalah Tambang Bawah Tanah Kucing Liar yang baru dapat digarap mulai sekitar tahun 2031-2035.
"Sebenernya Freeport gede sekali. Revenue (pendapatan) dia dalam kondisi tambang terbuka Grasberg habis di tahun ini, dia akan turun. Jadi, 2018-2021 itu akan turun, produksinya akan habis. Sementara yang underground-nya (bawah tanah) yang besar, Grasber Block Caving itu baru mulai," terang Budi.
Updated: Pada berita sebelumnya redaksi menulis "Cadangan Freeport mencapai Rp 6.528 triliun." Terdapat kekeliruan penulisan yang kemudian diubah di berita ini menjadi cadangan Inalum.
(roy) Next Article Sampai 2023, Inalum Investasi Rp 98 T untuk Tambang Grasberg
Cadangan sudah termasuk menghitung kandungan emas dan perak di tambang Freeport, yang kini sedang dalam proses divestasi.
Berdasarkan paparan Budi, total cadangan pasti yang ada di tambang milik Inalum mencapai US$ 469,7 miliar atau setara Rp 6.528,83 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.900). "Untuk cadangan emas ada 1.187 ton, sementara tembaga 19,4 juta ton," sebut Budi dalam acara buka puasa bersama media, Senin (4/6/2018).
Namun, pengelolaan tambang di Freeport memang tidak mudah. Sebut saja yang paling aktif saat ini yaitu Tambang Grasberg.
"Ini adalah salah satu tambang terumit di dunia dan dia tambang bawah tanah (underground mine)," kata Budi.
Kompleksitasnya pengelolaan tambang dia sebut sangat tinggi. Selain itu, cadangan dan potensi terletak di bawah tanah. "Itu ada dua tambang bawah tanah," ujarnya.
Dia juga menambahkan, ada wilayah tambang yang belum dieksploitasi dan memang belum direncanakan masuk tahap tersebut. Sebab, dari segi waktu berlakunya kontrak akan sulit untuk bisa memaksimalkan kegiatan. Tambang tersebut adalah Tambang Bawah Tanah Kucing Liar yang baru dapat digarap mulai sekitar tahun 2031-2035.
"Sebenernya Freeport gede sekali. Revenue (pendapatan) dia dalam kondisi tambang terbuka Grasberg habis di tahun ini, dia akan turun. Jadi, 2018-2021 itu akan turun, produksinya akan habis. Sementara yang underground-nya (bawah tanah) yang besar, Grasber Block Caving itu baru mulai," terang Budi.
Updated: Pada berita sebelumnya redaksi menulis "Cadangan Freeport mencapai Rp 6.528 triliun." Terdapat kekeliruan penulisan yang kemudian diubah di berita ini menjadi cadangan Inalum.
(roy) Next Article Sampai 2023, Inalum Investasi Rp 98 T untuk Tambang Grasberg
Most Popular