Gunakan Citra Satelit, Pendaftaran Tanah Bisa Makin Cepat

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
04 June 2018 15:52
Fasilitas ini bisa digunakan oleh seluruh kementerian/lembaga atau pemerintah desa.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian ATR/BPN akan menggunakan teknologi citra satelit resolusi sangat tinggi untuk mempercepat pendafaran dan sertifikasi tanah. Fasilitas ini bisa digunakan oleh seluruh kementerian/lembaga atau pemerintah daerah hingga desa.
 
Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman, dan sudah ditandatangani oleh kedua pihak, di Jakarta, Senin (4/6).
 
Dalam kerja sama itu, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai satu-satunya lembaga yang ditugasi untuk menyediakan citra satelit resolusi tinggi dan sangat tinggi oleh pemerintah.
 
"Dengan dukungan LAPAN, pada 2019 Indonesia akan menggunakan data Google dengan citra satelit sangat tinggi, sehingga akan sangat cepat untuk lakukan pendafatraan tanah, dengan basis peta yang disediakan," tandas Sofyan.
 
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menuturkan, ini adalah kerja sama pertama dengan Kementerian ATR/BPN. Ia mengatakan, pihaknya akan berupaya memberikan kontribusi sesuai kompetensi yang dimiliki, yakni dalam hal sains antariksa dan atmosfer, teknologi roket, penginderaan jarak jauh dan pemanfaatan bank data, dan kajian penerbangan antariksa.
 
"Penggunaan citra satelit adalah yang pertama kali dikerjasamakan dengan Kementerian ATR/BPN sesuai kompetensi kami dalam penginderaan jarak jauh dan pemanfaatan bank data," ujar Thomas kepada media saat dijumpai dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Senin (4/6).
 
"Pihaknya pun juga berupaya agar citra satelit resolusi sangat tinggi tersebut bisa digunakan secara cuma-cuma oleh seluruh kementerian/lembaga yang membutuhkan," tambah Thomas.
 
Berdasarkan nilai keekonomian, Thomas menjelaskan, pihaknya telah menghitung penghematan anggaran negara lebih dari Rp 1 triliun per tahun.
 
"Sebelum kami ditugasi menjadi satu-satunya penyedia citra satelit, setiap kementerian/lembaga memiliki penyedianya masing-masing. Kalau kami hitung, dalam satu tahun kalau kita gunakan perhitungan penyediaan sendiri-sendiri, dibandingkan dgn satukan di bank data, maka bisa hemat beberapa trilliun rupiah per tahun. Sehingga ini upaya hemat anggaran negara dan pemanfaatannya bisa efisien karena satu citra bisa dipakai berbagai kepentingan," pungkas Thomas.


(hps) Next Article Tak Capai Target, Baru 4,2 Juta Bidang Tanah Disertifikasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular