
Kuartal I-2018, ESDM Setor Rp 40,7 T ke Kas Negara
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
30 May 2018 14:09

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 40,7 triliun sepanjang kuartal pertama tahun 2018.
Jumlah itu mencapai 33% dari target sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 120,5 triliun. Menteri ESDM Ignasius Jonan optimistis hingga akhir tahun, jumlah PNBP akan melebihi target yang ditetapkan. "Jadi mungkin sekitar Rp 150-Rp 160 triliun bisa tercapai pada 2018 akhir," kata dia saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (30/5/2018).
esde
Sementara itu, capaian realisasi investasi sampai saat ini baru mencapai US$ 4,6 miliar. Adapun target sepanjang tahun ini sebesar US$ 50,96 miliar. Jonan mengatakan capaian investasi pada kuartal pertama tak bisa memberi gambaran kegiatan investasi secara keseluruhan. Menurut dia, capain investasi baru dapat tergambar pada kurtal III mendatang.
"Kalau kita lihat pada tahun 2017, itu juga tiga bulan pertama jauh lebih kecil dibanding capaian di akhir," ujar Jonan.
Dari sisi belanja, Jonan mengklaim sebanyak 56% anggaran kementerian digunakan untuk membangun infrastruktur. "Di 2018 Rp 6,8 triliun untuk belanja infrastruktur rakyat."
Rinciannya adalah untuk pembangunan jaringan gas kota, pembagian konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, dan sumur bor untuk daerah sulit air. Sisanya sebesar 26% untuk belanja aparatur, 18% untuk belanja publik non fisik.
(gus/gus) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG
Jumlah itu mencapai 33% dari target sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 120,5 triliun. Menteri ESDM Ignasius Jonan optimistis hingga akhir tahun, jumlah PNBP akan melebihi target yang ditetapkan. "Jadi mungkin sekitar Rp 150-Rp 160 triliun bisa tercapai pada 2018 akhir," kata dia saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (30/5/2018).
esde
"Kalau kita lihat pada tahun 2017, itu juga tiga bulan pertama jauh lebih kecil dibanding capaian di akhir," ujar Jonan.
Dari sisi belanja, Jonan mengklaim sebanyak 56% anggaran kementerian digunakan untuk membangun infrastruktur. "Di 2018 Rp 6,8 triliun untuk belanja infrastruktur rakyat."
Rinciannya adalah untuk pembangunan jaringan gas kota, pembagian konverter kit LPG untuk nelayan, lampu tenaga surya hemat energi, dan sumur bor untuk daerah sulit air. Sisanya sebesar 26% untuk belanja aparatur, 18% untuk belanja publik non fisik.
(gus/gus) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG
Most Popular