
Internasional
Mahathir Batalkan Proyek Infrastruktur Lagi, Kali Ini MRT 3
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
30 May 2018 13:55

Putrajaya, CNBC Indonesia - Pemerintah Malaysia telah memutuskan membatalkan proyek kereta transit MRT 3 untuk saat ini, kata Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam konferensi pers setelah rapat kabinet hari Rabu (30/5/2018), The Star melaporkan.
Mahathir, yang baru saja dilantik sebagai perdana menteri pertengahan bulan ini, menggarisbawahi bahwa partai koalisinya, Pakatan Harapan, sedang meninjau ulang semua proyek pemerintah setelah mengambil alih kepemimpinan dari Najib Razak.
Proyek MRT 3 atau MRT Circle Line, yang diinisiasi pemerintahan Najib, awalnya dimaksudkan untuk menjadi jalur kereta transit ke-13 negara itu.
Bila telah beroperasi, jalur kereta otomatis dan tanpa masinis itu akan membentuk jalur melingkar (loop line) Greater KL/ Klang Valley Integrated Transit System.
Jalur itu dimaksudkan untuk mencakup daerah-daerah penting yang mengelilingi Bandar Malaysia, Ampang, KL Ecocity, Bukit Kiara, dan Sentul. Proyek itu ditargetkan akan rampung pada tahun 2025.
Sebelumnya, Mahathir telah membatalkan proyek kereta cepat Malaysia-Singapura sepanjang 350 kilometer. Ia beralasan proyek itu tidak menguntungkan negaranya karena membuat Malaysia membayar dalam jumlah yang besar untuk proyek yang diharapkan selesai tahun 2026.
Dia berkata Malaysia tidak akan menghasilkan satu sen pun dari proyek itu karena relnya yang pendek.
Menurut perhitungan UOB Kay Hian Malaysia Research, kereta cepat membutuhkan dana sekitar 40 juta ringgit per kilometer, sudah termasuk sistem dan rel.
(roy) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia
Mahathir, yang baru saja dilantik sebagai perdana menteri pertengahan bulan ini, menggarisbawahi bahwa partai koalisinya, Pakatan Harapan, sedang meninjau ulang semua proyek pemerintah setelah mengambil alih kepemimpinan dari Najib Razak.
Proyek MRT 3 atau MRT Circle Line, yang diinisiasi pemerintahan Najib, awalnya dimaksudkan untuk menjadi jalur kereta transit ke-13 negara itu.
Jalur itu dimaksudkan untuk mencakup daerah-daerah penting yang mengelilingi Bandar Malaysia, Ampang, KL Ecocity, Bukit Kiara, dan Sentul. Proyek itu ditargetkan akan rampung pada tahun 2025.
Sebelumnya, Mahathir telah membatalkan proyek kereta cepat Malaysia-Singapura sepanjang 350 kilometer. Ia beralasan proyek itu tidak menguntungkan negaranya karena membuat Malaysia membayar dalam jumlah yang besar untuk proyek yang diharapkan selesai tahun 2026.
Dia berkata Malaysia tidak akan menghasilkan satu sen pun dari proyek itu karena relnya yang pendek.
Menurut perhitungan UOB Kay Hian Malaysia Research, kereta cepat membutuhkan dana sekitar 40 juta ringgit per kilometer, sudah termasuk sistem dan rel.
(roy) Next Article PM Mahathir Setuju Gojek Beroperasi di Malaysia
Most Popular