Harga Bahan Baku Naik, Lotte Chemical Rugi US$ 2,9 Juta

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 May 2018 14:06
Meningkatnya harga bahan baku ethylene membuat PT Lotte Chemical Titan Tbk mengalami kerugian sebesar US$ 2,9 juta untuk kinerja 2017.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia- Meningkatnya harga bahan baku ethylene membuat PT Lotte Chemical Titan Tbk mengalami kerugian sebesar US$ 2,9 juta untuk kinerja 2017. Direktur PT Lotte Chemical Tbk Cho Jin Woo menyebutkan, pada 2017 lalu, perusahaan mencatatkan perolehan penjualan sebesar US$ 433,3 juta.
 
"Pada tahun lalu, volume penjualan kami turun sekitar 3%, ditambah dengan harga jual secara keseluruhan yang lebih rendah 1%, ini yang menjadi faktor kerugian kami di tahun lalu," ujar Cho kepada media saat dijumpai dalam paparan publik perusahaan, di Jakarta, Jumat (25/5).


 
Cho mengatakan menurunnya volume penjualan tersebut sejalan dengan volume produksi yang lebih rendah yang disebabkan minimnya faktor pasokan ethylene secara global pada kuartal IV 2017 akibat dampak dari badai Harvey yang melanda Amerika Serikat (AS).
 
Adapun, pada 2017, perusahaan mencatatkan perolehan pendapatan sebesar US$ 433,3 juta, yang terdiri dari penjualan domestik sebesar US$ 368 juta, dan ekspor sebesar US$ 65 juta. Jumlah ini turun dari perolehan di 2016 yang sebesar US$ 442 juta, dengan penjualan domestik sebesar US$ 384 juta, dan ekspor sebesar US$ 58 juta.
 
Selain itu, lanjut Cho, turunnya rata-rata margin spread sebesar US$ 24/MT sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya, ditambah dengan biaya konversi yang lebih tinggi sebesar US$ 6/MT akibat turunnya volume produksi, juga terhitung sebagai penyebab perusahaan membukukan kerugian.
 
Direktur Keuangan PT Lotte Chemical Titan Calvin Wiryapranata menjelaskan, minimnya pasokan ethylene global menyebabkan kenaikan harga bahan baku yang signifikan, yakni sekitar 12%, dan pada akhirnya menggerus margin spread kelompok usaha.
 
"Di antara faktor kunci pemasaran dan produksi, volume produksi, volume penjualan dan biaya konversi dapat dikontrol sampai batas tertentu, tetapi ada faktor-faktor lain seperti margin spread, yang tidak dapat dikendalikan karena tergantung kondisi pasar yang saat ditentukan oleh kondisi pasokan dan permintaan," terang Calvin ketika dijumpai di kesempatan yang sama.


(gus) Next Article Pengusaha Minta Pemerintah Dukung Industri Petrokimia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular