
Pemegang Saham Setujui Rights Issue SUPR Rp 773,55 M
Exist In Exist, CNBC Indonesia
23 May 2018 13:22

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal melalui mekanisme private placement (rights issue) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD).
Jumlah saham yang dilepas sebanyak-banyaknya 10% atau 113,75 juta lembar saham, dengan harga pelaksanaan Rp 6.800/lembar. Sehingga, dari aksi ini perusahaan akan memperoleh dana Rp 773,55 miliar.
Right issue ini akan dilaksanakan dalam dua tahun setelah mendapat persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegamg Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu (23/05/2018).
"Kebutuhan dana dari private placement ini bisa untuk modal kerja, untuk ekspansi, ataupun untuk melakukan pelunasan sebagian utang kami, dan itu sudah disetujui pemegang saham," kata Direktur Keuangan SUPR Juliawati Gunawan dalam paparan publik usai RUPSLB.
Juliawati mengatakan total utang yang rencananya akan dilunasi melalui dana yang didapat dari right issue ini sebesar US$ 297 juta dan Rp 3,85 triliun yang telah ditandatangani sejak Februari 2018 dengan tenor lima tahun, sehingga keduanya akan jatuh tempo pada Februari 2023.
"Awal tahun, akhir Maret kami berhasil refinancing utang kami, jadi sebelumnya utang kami terbagi dua, utang obligasi yang akan jatuh tempo 2020 sekitar US$ 300 juta, juga utang pinjaman yang akan jatuh tempo Desember 2019 sekitar US$ 300 juta juga. Kami sudah menandatangani perjanjian pinjaman dengan bank, jadi loan kami sekarang jatuh tempo semuanya Februari 2023," paparnya.
Solusi Tunas Pratama merupakan perusahaan yang berbisnis di penyewaan menara atau tower bagi operator telekomunikasi.
(ray/ray) Next Article Setelah Freeport, RI Caplok Tambang Nikel Raksasa Vale
Jumlah saham yang dilepas sebanyak-banyaknya 10% atau 113,75 juta lembar saham, dengan harga pelaksanaan Rp 6.800/lembar. Sehingga, dari aksi ini perusahaan akan memperoleh dana Rp 773,55 miliar.
Right issue ini akan dilaksanakan dalam dua tahun setelah mendapat persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegamg Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu (23/05/2018).
Juliawati mengatakan total utang yang rencananya akan dilunasi melalui dana yang didapat dari right issue ini sebesar US$ 297 juta dan Rp 3,85 triliun yang telah ditandatangani sejak Februari 2018 dengan tenor lima tahun, sehingga keduanya akan jatuh tempo pada Februari 2023.
"Awal tahun, akhir Maret kami berhasil refinancing utang kami, jadi sebelumnya utang kami terbagi dua, utang obligasi yang akan jatuh tempo 2020 sekitar US$ 300 juta, juga utang pinjaman yang akan jatuh tempo Desember 2019 sekitar US$ 300 juta juga. Kami sudah menandatangani perjanjian pinjaman dengan bank, jadi loan kami sekarang jatuh tempo semuanya Februari 2023," paparnya.
Solusi Tunas Pratama merupakan perusahaan yang berbisnis di penyewaan menara atau tower bagi operator telekomunikasi.
(ray/ray) Next Article Setelah Freeport, RI Caplok Tambang Nikel Raksasa Vale
Most Popular