Internasional

Sony Gelontorkan Dana Rp 32,2 T Untuk Kuasai EMI Music

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 May 2018 11:12
Sony Gelontorkan Dana Rp 32,2 T Untuk Kuasai EMI Music
Foto: REUTERS/Toby Melville
Jakarta, CNBC Indonesia - Sony Corporation of America, anak usaha Sony Global, mencapai kesepakatan untuk membeli semua saham milik konsorsium Abu Dhabi, Mubadala Investment, di EMI Music Publishing senilai US$1,9 miliar atau setara Rp 26,6 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000).

Namun Sony akan membayar sekitar US$2,3 miliar (Rp 32,2 triliun) untuk jadi pemegang saham mayoritas di EMI Music Publishing, yang diharapkan akan memperkuat portofolio bisnis hiburannya, kata perusahaan Jepang tersebut pada hari Selasa (22/5/2018).

Tambahan US$400 juta akan dibayarkan kepada pemangku kepentingan yang ada di EMI Music Publishing untuk memfasilitasi akuisisi, perwakilan dari Sony mengklarifikasi kepada CNBC International.

Konsorsium Mubadala memiliki sekitar 60% saham di perusahaan musik tersebut, sementara sisanya dimiliki Sony. Tetapi perusahaan cabang investasi keuangan Mubadala telah mengelola EMI Music Publishing atas nama investor sejak 2012.

Jika transaksi berjalan lancar, Sony secara tidak langsung akan memiliki sekitar 90% saham EMI Music Publishing, yang akan menjadikannya anak perusahaan yang dikonsolidasikan, kata Sony dalam sebuah pernyataan. Namun, harga pembelian akhir tetap tunduk pada penyesuaian penutupan seperti biasanya.

EMI Music Publishing memiliki atau mengelola lebih dari dua juta lagu. Termasuk lagu klasik yang dinyanyikan oleh Queen dan Carole King, serta lagu-lagu kontemporer dari Kanye West, Drake, Sam Smith dan lain-lain. Selain itu Sony juga memiliki lebih dari 2,3 juta hak cipta melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya, Sony / ATV dan Sony Music Entertainment.

"Ini adalah salah satu sektor di mana ada banyak pertumbuhan jangka panjang," kata Atul Goyal, analis senior di Jefferies, kepada CNBC 'Squawk Box' pada hari Selasa. "Penerbitan musik yang merupakan hak untuk menulis musik, lirik, penulisan lagu, dll. Musik rekaman adalah bisnis yang terpisah, di mana Sony sudah memiliki banyak hak."

Goyal menjelaskan bahwa memiliki bisnis penerbitan musik adalah hal yang "sangat penting untuk kepemilikan jangka panjang dari katalog musik".

Kesepakatan itu "didasarkan pada nilai perusahaan sebesar US$4,75 miliar," kata Sony pada hari Selasa. Perusahaan juga akan mengasumsikan utang kotor EMI Music Publishing yang sudah mencapai sekitar US$1,359 miliar per 31 Maret 2018.

Langkah untuk mengakuisisi EMI Music Publishing adalah salah satu inisiatif utama yang diambil di bawah pimpinan Kenichiro Yoshida, yang menjadi chief executive officer baru pada bulan April.

Goyal mengatakan bahwa Sony bergerak menjauh dari membuat produk komoditas seperti televisi, komputer pribadi dan telepon seluler. Sebaliknya, fokus perusahaan lebih pada bidang-bidang seperti musik, film dan permainan, serta membangun sensor gambar untuk kamera ponsel.

"Mereka berfokus pada bidang-bidang yang oligopoli atau duopoli, dan memiliki margin tinggi, dan Sony memiliki pangsa pasar yang tinggi dalam hal itu," kata Goyal, dilansir dari CNBC International.

Namun, investor tidak mendukung keputusan Sony untuk membeli EMI Music Publishing. Saham di Tokyo turun sekitar 2% pada Selasa pagi waktu setempat, mengikuti indeks yang lebih luas.

"Bisnis musik telah menikmati kebangkitan selama beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya layanan streaming berbasis langganan berbayar," kata Yoshida dalam sebuah pernyataan. "Di dunia hiburan, kami berfokus untuk membangun portofolio [kekayaan intelektual] yang kuat, dan saya yakin akuisisi ini akan menjadi tonggak yang sangat signifikan bagi pertumbuhan jangka panjang kami."



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular