
Pos Indonesia Berencana Terbitkan Obligasi Rp 800 M
Exist In Exist, CNBC Indonesia
17 May 2018 14:14

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pos Indonesia Tbk berencana menerbitkan obligasi berupa medium term notes (MTN) senilai Rp 800 miliar paling cepat Juli tahun ini.
Direktur Keuangan Pos Indonesia Eddi Santosa mengatakan dana hasil obligasi itu akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal.
"Kita akan lakukan instrumen penerbitan MTN kurang lebih Rp 800 miliar,rencananya antara Juli sampai akhir tahun ini. Kami sudah dibantu oleh Danareksa untuk menyiapkan proposalnya," jelasnya di Kantor Pos Indonesia Pusat, Kamis (17/05/2018).
Adapun total, perseroan menetapkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp 1 triliun
Belanja modal di antaranya untuk membangun processing center untuk memperlancar distribusi paket di Medan, Semarang, Banjar Baru, Surabaya dan Makassar. Sementara itu, untuk processing center di Bandung akan dilakukan renovasi.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun beberap mesin sorting untuk melayani jasa kurir e-commerce.
"Kemudian kita juga akan meningkatkan armada baik roda dua dan roda empat. Serta melakukan perbaikan di sektor IT dan teknologi. Juga tentunya menjaga hubungan baik dengan pemerintah," jelasnya.
Adapun hingga Kuartal I-2018 perseroan membukukan pendapatan Rp 1,2 triliun di mana sebesar 60% berasal dari jasa kurir dan sisanya dari jasa keuangan (pengiriman uang), ritel (penjualan emas Antam) dan properti.
(ray/ray) Next Article Direksi PT Pos Indonesia Buka-bukaan Respons Tuntutan Pak Pos
Direktur Keuangan Pos Indonesia Eddi Santosa mengatakan dana hasil obligasi itu akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal.
"Kita akan lakukan instrumen penerbitan MTN kurang lebih Rp 800 miliar,rencananya antara Juli sampai akhir tahun ini. Kami sudah dibantu oleh Danareksa untuk menyiapkan proposalnya," jelasnya di Kantor Pos Indonesia Pusat, Kamis (17/05/2018).
Belanja modal di antaranya untuk membangun processing center untuk memperlancar distribusi paket di Medan, Semarang, Banjar Baru, Surabaya dan Makassar. Sementara itu, untuk processing center di Bandung akan dilakukan renovasi.
Selain itu, pihaknya juga akan membangun beberap mesin sorting untuk melayani jasa kurir e-commerce.
"Kemudian kita juga akan meningkatkan armada baik roda dua dan roda empat. Serta melakukan perbaikan di sektor IT dan teknologi. Juga tentunya menjaga hubungan baik dengan pemerintah," jelasnya.
Adapun hingga Kuartal I-2018 perseroan membukukan pendapatan Rp 1,2 triliun di mana sebesar 60% berasal dari jasa kurir dan sisanya dari jasa keuangan (pengiriman uang), ritel (penjualan emas Antam) dan properti.
(ray/ray) Next Article Direksi PT Pos Indonesia Buka-bukaan Respons Tuntutan Pak Pos
Most Popular