Harga Minyak Terus Naik, ESDM Kejar APBN-P 2018

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
15 May 2018 15:17
Kementerian ESDM kembali menyebut akan ada APBN-P 2018, di mana di dalamnya akan ada berbagai revisi terkait perkembangan harga di sektor energi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian ESDM kembali menyebut akan ada APBN-P 2018, di mana di dalamnya akan ada berbagai revisi terkait perkembangan harga di sektor energi.

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan hal yang dimasukkan dalam revisi APBN di antaranya soal tambahan pasokan premium. Lebih rinci, hal yang dia maksud adalah terkait aturan kembali wajibnya premium di Jawa, Madura, dan Bali.



Selain itu, tambahan subsidi solar dengan jumlah pengajuan sebesar Rp 1.000 per liter menjadi Rp 1.500 juga akan masuk. Asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pun kemungkinan akan direvisi pula.

"Asumsi ICP, nanti pasti naik lagi. Usulan dari Kementerian ESDM kemungkinan naik, untuk Kementerian Keuangan," kata Djoko di Hotel Bidakara, Selasa (15/5/2018).

Sejalan dengan Djoko, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron juga menuturkan perlunya pembahasan APBN-P. Dia menyebut, bila kondisi saat ini telah cukup berbeda dengan asumsi dan rancangan awal, serta berdampak besar pada postur APBN, dibutuhkan revisi. "Kecuali masih ada cadangan fiskal yang dimiliki Pemerintah, silahkan gunakan, itu juga untuk emergency needs," tutur Herman.

"Kalau lewat APBN-P, biasanya kan bila pendapatan tidak naik, harus dikurangani alokasi di kementerian dan lembaga," tambahnya.

Ada beberapa hal yang menjadi sorotan Herman dalam APBN 2018, misal bagaimana asumsi ICP masih berada di angka US$ 48 per barel, padahal rata-rata harga saat ini US$ 63 per barel. Tak hanya itu, dia juga menyinggung pelemahan rupiah yang memiliki pengaruh cukup signifikan untuk sektor energi.

Selain itu, lifting minyak hingga saat ini juga belum mencapai target. "Rata-rata lifting sekarang 780.000 barel per hari, apakah akan diubah dengan target 800.000 ribu akan diubah," ujar Herman.


(gus) Next Article Subsidi Solar Naik, Pemerintah Siapkan APBN-P Juli Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular