'Orang Asing Selalu Bertanya, Batik Kenapa Mahal?'

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 May 2018 12:59
Indonesia harus menjelaskan ke dunia internasional mengapa kain batik bisa dinilai mahal.
Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo
Jakarta, CNBC Indonesia - Batik merupakan produk asli Indonesia yang disukai di pasar internasional, hingga nilai ekspor mencapai ratusan miliar sampai triliunan rupiah.

Kendati demikian, masih ada sejumlah tantangan dalam mempromosikan batik di dunia.

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan salah satu tantangan adalah bagaimana menjelaskan ke pasar dunia kenapa batik asal Indonesia itu mahal.

"Orang asing itu selalu question mark, batik kenapa mahal. Kita harus promosikan bagaimana cara membatik, apa yang membuat dia jadi mahal. Kita buat film bagaimana pembuatan batik yang setiap pameran kita putarkan. Tahun depan di Gebyar Batik Nasional kita akan buat satu stand pembuatan batik," jelasnya, Selasa (15/5/2018).


Selain itu, kata Gati, tantangan lainnya adalah mengajak pembatik atau penjual berbicara jujur mengenai produknya.

"Kalau [batik] printing ya declare itu printing, engga usah taku. Masing-masing itu ada pasarnya, yaitu orang-orang yang hanya mau beli batik semester atau satu kain Rp 100.000 - Rp 200.000. Jadi, kalau kita sendiri engga jujur, itu susah. Batik printing, batik cap, batik tulis, pasti masing-masing ada pasarnya," ungkap dia.

Menurutnya, pasar paling besar saat ini memang batik printing dan batik tulis dengan harga satu kain sekitar Rp 50 juta pembelinya sangat tersegmentasi.
(ray/ray) Next Article Upaya Perajin Dorong Daya Saing Batik Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular