Jadi Bandar Beras, Ini Gebrakan Buwas di Bulog

Exist In Exist, CNBC Indonesia
15 May 2018 09:23
Direktur Utama Bulog Budi Waseso membawa angin perubahan ke tubuh perseroan.
Foto: Detikcom/Agung Pambudi
Jakarta, CNBC Indonesia - Budi Waweso atau yang akrab disapa Buwas belum lama ini diangkat menjadi Direktur Utama Perum Bulog. Sebelumnya, Buwas pernah menjabat Kepala Badan Resor Kriminal (Bareskrim) Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Buwas mengaku dirinya masa pengangkatan dirinya menjadi Dirut Bulog merupakan masa kritis yaitu saat menjelang bulan puasa dan Lebaran dimana kebutuhan pangan masyarakat meningkat signifikan.

"Pada masa ini [puasa dan Lebaran] peran Bulog betul-betul jadi harapan masyarakat. Ini soal demand dan supply, kalau dulu saya bisa tekan demand atau supply [narkoba] sampai habis, di sini demandnya berkembang tapi supplynya [beras] harus berkembang juga. Dulu bandar sabu, sekarang bandar beras," jelasnya dalam konferensi pers di Perum Bulog, Senin (14/05/2018).

Sejalan dengan hal itu, Buwas membawa angin perubahan di tubuh Bulog melalui sejumlah gebrakan di tubuh Bulog. Gebrakan-gebrakan itu sesuai dengan rekam jejaknya yang pernah berada di jajaran penegak hukum, yaitu:

1. Memberantas Mafia Beras

Menurutnya, yang paling penting untuk mengatasi masalah pangan khususnya beras adalah bagaimana menjaga agar demand dan supply tetap seimbang, termasuk mencegah tindakan mafia beras yang sering menyimpan beras dalam jumlah besar dan mempermainkan harga.

"Memang salah satu diantaranya harga naik itu supplynya kurang, tapi bagi saya dari kacamata polisi itu belum tentu, kalau supplynya itu ditahan oleh kelompok-kelompok tertentu maka barang itu juga akan naik," tuturnya.

2. Memotong Birokrasi Distribusi yang Panjang

Selain itu, lanjutnya, ketidakstabilan harga beras juga disebabkan oleh sistem birokrasi yang panjang dan rumit dalam pendistribusian beras. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk mempermudah birokrasi tersebut.

"Saya sudah temukan beberapa birokrasi yang kepanjangan dan merugikan. Dari kita [beras] kualitas baik, lalu makin ke bawah kualitas buruk, tapi brandnya [tetap] Bulog, yang sebenarnya belum tentu juga itu dari Bulog. Cuma saya tidak bisa langsung eksekusi karena tidak punya kemampuan untuk itu. Saya serahkan kepada teman-teman Satgas pangan," paparnya.

3. Swasembada Beras

Buwas mengatakan pihaknya juga bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk mewujudkan swasembada beras agar Indonesia tidak ketergantungan impor kedepannya.

"Dari dulu kita sebenernya sudah bagus, tapi sawah kita berkurang, akhirnya kita tergabtung sama impor. Ini kita harus kerjasama dengan Kementerian Pertanian sehingga bisa menciptakan sawah-sawah dan Bulog yang menyerap," paparnya.

4. Setop Operasi Pasar

Gebrakan lainnya dari Buwas yang dinilai cukup berani adalah menghentikan operasi pasar.

"Saya tidak mikir lagi nanti operasi pasar operasi pasar. Itu semacam pemadam kebakaran. Jangan menunggu ada masalah, karena masalah itu bisa diprediksi," paparnya.

5. Gandeng TNI dan Polri untuk Jamin Ketersediaan Beras

Untuk menjamin ketersediaan beras di setiap daerah, Buwas berencana menggandeng jejaring aparatur penegak hukum seperti TNI dan Polri.

"Kehadiran TNI Polri itu yg dekat dengan masyarakat. Beras itu kita simpan di kontainer, kita distribusikan ke Polsek, Koramil, Kodim, dan Polres, supaya ketersediaan kita aman, karena itu nanti pakai barcode, jadi ketahuan semuanya," tuturnya.

6. Jual Beras Sachet

Berawal dari pemikiran sederhana yaitu melihat berbagai makanan dan minuman telah tersedia dalam bentuk sachet di warung kecil, Buwas juga melakukan inovasi untuk menjual beras Bulog dalam bentuk Sachet ukuran 250 gram dengan harga sekitar Rp 2.000 - Rp 2.500 mulai bulan puasa mendatang.

"Ini masih dihitung supaya jangan sampai kemasannya malah menaikan harga. Insyaallah bulan puasa sudah ada, jadi kalau mau saur anak-anak kos-kosan atau pegawai itu bisa langsung beli, terus tidak ada lagi mafia pangan bisa beli beras borong," jelasnya.


(ray/ray) Next Article Buwas Klaim Urusan 20 Ribu Ton Beras Rusak Bulog Sudah Beres

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular