JK Mau Nomor Genap Lewat Tol Saat Mudik, Ganjil di Jalan Raya

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
08 May 2018 11:25
JK mengatakan penyelenggaraan mudik Lebaran setiap tahunnya menjadi fokus pemerintah.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan periode mudik Lebaran merupakan salah satu peristiwa rutin setiap tahun yang menjadi perhatian utama pemerintah.

Dia mengatakan inti dari mudik adalah kebahagiaan, karena membuat setiap keluarga dan teman saling bertemu untuk bersilaturahmi.

"Beberapa tahun lalu ada survei di Eropa, pertanyaannya apa kebahagiaan itu. Tentu banyak cara orang bahagia, punya gaji tinggi, rumah bagus, tapi yang paling banyak adalah orang bahagia itu bertemu keluarga," kata JK di sebuah diskusi di Hotel Borobudur, Selasa (8/5/2018).

Dia menuturkan semua bangsa punya budaya mudik: Di China saat Imlek, AS saat Thanksgiving, Eropa saat Natal, India saat Waisak, dan Indonesia saat Idul Fitri.


"Maka itu, pemerintah harus fasilitasi kebahagiaan ini. Ini Jadi ritual tahunan dan jadi dag dig dug buat pemerintah."

Di era saat ini, kata Wapres, tren mudik di Indonesia dengan jumlah pemudik 25 juta orang juga mulai bergeser dari yang banyak menggunakan mobil ditambah juga dengan naik sepeda motor.

Kebutuhan juga berubah, dulu masalahnya adalah terbatasnya sarana transportasi tapi sekarang yang kurang adalah jalan raya.

"Semua transportasi penuh, tapi itu berubah sesuai ekonomi. Arus [mudik] itu dari barat, ke timur hanya sampai tengah. Sampai tengah terurai, terpencar. Orang Jatim juga banyak yang bekerja di sana karena di sana banyak industri. Orang Jateng tidak ada jadi orang lari ke Jabodetabek," jelas JK.


Wapres mengatakan Pemerintah harus menyesuaikan pelayanan agar orang merasa nyaman saat mudik.

"Saya yakin jalan tol kita makin panjang, tidak lagi ada Brexit [Brebes Exit]. Pihak kepolisian, Kemenhub makin paham akan situasi terkini. Pengalaman Brexit itu karena cara berpikir kalau mau cepat lewat jalan tol, [sehingga] jalan biasa lengang. Jadi, saya bilang supaya [jalan raya] ramai, nomor ganjil-genapnya diatur. Yang genap di tol, yang ganjil di [jalan] biasa," jelas JK.
(ray/ray) Next Article JK: Jumlah Pemudik Bisa Capai 50 Juta Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular