
Internasional
Cegah Korupsi, Raja Arab Akan Lindungi Para Whistleblower
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 May 2018 20:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Salman dari Arab Saudi telah memerintahkan untuk memberikan perlindungan pada pelapor pelanggaran (whistleblower) di perusahaan dan jasa keuangan sebagai bagian dari upaya anti-korupsi di negara tersebut.
Kantor berita yang dikelola Saudi, Al Arabiya pada hari Minggu melaporkan bahwa keputusan raja akan melindungi karyawan dari 'pelanggaran hak istimewa atau hak mereka'.
Dr Khalid Al Muhaisen, kepala komisi anti-korupsi Arab Saudi, mengatakan kepada Al Arabiya bahwa kerajaan ingin 'melindungi kepentingan warga dan penduduk yang melakukan tugas mereka untuk melaporkan kasus-kasus korupsi, dan memastikan bahwa mereka tidak dirugikan oleh tindak pelaporan tersebut'.
Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, putra sulung Raja Salman dan istri ketiganya, telah mendorong kampanye anti-korupsi sejak tahun lalu ketika anggota bisnis Arab Saudi dan elit politik ditangkap dan ditahan di Ritz pada bulan November.
Hotel mewah di Riyadh ini digunakan untuk menampung dan menyelidiki lebih dari 300 pangeran, menteri dan pengusaha, termasuk investor global Pangeran Alwaleed bin Talal.
Menurut Reuters, pemeriksaan tersebut menghasilkan lebih dari US$100 miliar dalam penyelesaian keuangan untuk pemerintah Saudi.
Lima puluh enam orang yang gagal mencapai penyelesaian tetap dalam tahanan, meskipun Ritz dibuka kembali untuk umum pada bulan Februari.
Kekuasaan yang efektif ada di tangan pangeran putra mahkota Saudi yang berusia 32 tahun tersebut, dimana ia ingin menyapih negara itu dari ketergantungannya pada minyak.
Mohammed Bin Salman secara luas diharapkan untuk mencoba dan mendorong para investor Amerika untuk memasukkan uang ke kerajaan, sementara juga ingin mempromosikan rencananya untuk memberlakukan reformasi ekonomi dan sosial yang terjadi di Riyadh.
Dilansir dari CNBC International, Bin Salman pada bulan Maret mengatakan bahwa 'hanya kematian' yang dapat menghentikannya dari memerintah kerajaan sampai beberapa tahun mendatang.
(roy) Next Article Pembebasan Pangeran Arab Legakan Investor Global
Kantor berita yang dikelola Saudi, Al Arabiya pada hari Minggu melaporkan bahwa keputusan raja akan melindungi karyawan dari 'pelanggaran hak istimewa atau hak mereka'.
Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, putra sulung Raja Salman dan istri ketiganya, telah mendorong kampanye anti-korupsi sejak tahun lalu ketika anggota bisnis Arab Saudi dan elit politik ditangkap dan ditahan di Ritz pada bulan November.
Hotel mewah di Riyadh ini digunakan untuk menampung dan menyelidiki lebih dari 300 pangeran, menteri dan pengusaha, termasuk investor global Pangeran Alwaleed bin Talal.
Menurut Reuters, pemeriksaan tersebut menghasilkan lebih dari US$100 miliar dalam penyelesaian keuangan untuk pemerintah Saudi.
Lima puluh enam orang yang gagal mencapai penyelesaian tetap dalam tahanan, meskipun Ritz dibuka kembali untuk umum pada bulan Februari.
Kekuasaan yang efektif ada di tangan pangeran putra mahkota Saudi yang berusia 32 tahun tersebut, dimana ia ingin menyapih negara itu dari ketergantungannya pada minyak.
Mohammed Bin Salman secara luas diharapkan untuk mencoba dan mendorong para investor Amerika untuk memasukkan uang ke kerajaan, sementara juga ingin mempromosikan rencananya untuk memberlakukan reformasi ekonomi dan sosial yang terjadi di Riyadh.
Dilansir dari CNBC International, Bin Salman pada bulan Maret mengatakan bahwa 'hanya kematian' yang dapat menghentikannya dari memerintah kerajaan sampai beberapa tahun mendatang.
(roy) Next Article Pembebasan Pangeran Arab Legakan Investor Global
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular