Internasional
Permintaan Kenaikan Gaji Ditolak, CEO Air France-KLM Resign
07 May 2018 13:37

Paris, CNBC Indonesia - Dewan Air France-KLM akan memutuskan rencana transisi manajemen pada tanggal 15 Mei, kata perusahaan pada hari Sabtu, setelah CEO Jean-Marc Janaillac mengatakan akan mundur ketika staf di cabang perusahaan di Prancis menolak menaikkan gajinya.
Lebih dari separuh staf di perusahaan penerbangan Prancis tersebut yang menentang tawaran kenaikan gaji 7% dalam empat tahun ke depan, yang membuat Janaillac berencana mengundurkan diri.
Pemogokan atas sengketa gaji, yang akan dilanjutkan pada 7 Mei dan 8 Mei, telah merugikan perusahaan 300 juta euro (£ 265,5 juta) sejauh ini.
Janaillac, yang merupakan ketua di Air France serta ketua dan CEO grup induk Air France-KLM, setuju untuk tetap menjabat sampai pertemuan pemegang saham pada tanggal 15 Mei mendatang, kata perusahaan. Dilansir dari Reuters, Dewan Air France-KLM juga akan mengadakan pertemuan.
(roy)
Lebih dari separuh staf di perusahaan penerbangan Prancis tersebut yang menentang tawaran kenaikan gaji 7% dalam empat tahun ke depan, yang membuat Janaillac berencana mengundurkan diri.
Janaillac, yang merupakan ketua di Air France serta ketua dan CEO grup induk Air France-KLM, setuju untuk tetap menjabat sampai pertemuan pemegang saham pada tanggal 15 Mei mendatang, kata perusahaan. Dilansir dari Reuters, Dewan Air France-KLM juga akan mengadakan pertemuan.
Artikel Selanjutnya
Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
(roy)