Produksi Rumput Laut RI Terus Turun dalam Tiga Tahun Terakhir

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
30 April 2018 19:39
Produksi rumput laut di RI terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi rumput laut dalam tiga tahun terakhir terus mengalamni penurunan.

Pada 2017, produksi hanya 10,81 juta ton atau lebih rendah dari 2016 sebanyak 11,05 juta ton dan pada 2015 mencapai 11,27 juta ton.

Turunnya volume produksi ini sejalan dengan tidak efektifnya pemanfaatan lahan. Luas lahan yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi rumput laut hanya seluas 267.814 hektare atau 2,25% dari potensi yang ada.

Adapun Indonesia merupakan salah satu produsen rumput laut terbesar di dunia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menekankan perlunya industrialisasi rumput laut yang diikuti keseimbangan pengembangan industri antara hulu dan hilir.

"Industrialisasi rumput laut tidak bisa dilihat dari satu sisi, hulu-hilirnya harus menjadi perhatian kita bersama. Di hulu kita harus perhatikan pembibitan dan metode budidaya, lalu upaya perlindungan petani dan pembudidaya juga harus diperhatikan," ujar Yugi di kantor Kadin, Senin (30/4/2018).

Di sektor hilir, menurutnya tidak ada yang salah dengan ekspor rumput laut sebagai bahan baku. Namun, dia berharap industri nasional juga bisa mengoptimalkan pemanfaatan rumput laut lokal agar bernilai tambah.

Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis mengatakan rumput laut merupakan penggerak utama ekonomi rakyat di pesisir dan kepulauan.

Dia mengklaim masa depan pengolahan rumput laut ada di industri formulasi (pengolahan lebih lanjut).

"Rumput laut adalah global value-chain commodity. Carrageenan (ekstrak rumput laut) dipakai antara lain untuk pasta gigi dan bahan baku es krim serta sangat diminati pasar Eropa dan AS. Kita juga mengupayakan kerja sama riset dengan Asosiasi Rumput Laut China terkait carrageenan," kata Safari.

Direktur Produksi dan Usaha Budidaya KKP Umi Windriani mengatakan ekspor rumput laut masih terkendala biaya logistik, di mana mayoritas wilayah produksi ada di wilayah Indonesia timur, sementara industri pengolahan dan kesempatan ekspor ada di Indonesia barat.

(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular