
RI Tak Bisa Bicara Banyak di Ratusan Triliun Bisnis Kopi
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
26 April 2018 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai produksi kopi di dunia mencapai US$ 24 miliar (Rp 324 triliun), sementara bisnis kopi siap minum lebih besar yakni mencapai US$ 240 miliar (Rp 3.240 triliun).
Namun, Indonesia dinilai belum bisa memaksimalkan industri kopinya. Produktivitas kebun kopi di Indonesia masih tertinggal dari negara penghasil kopi lainnya seperti Vietnam.
Indonesia hanya bisa menghasilkan 500 kg per hektare, sementara produktivitas Vietnam mencapai 2,7 juta ton per hektare. Padahal, Indonesia memiliki luas lahan hingga 1,2 juta hektare atau jauh lebih besar dibandingkan dengan Vietnam hanya 630 hektare.
"Dengan luas lahan perkebunan yang mencapai 1,2 juta hektare, Indonesia belum memaksimalkan produktivitas lahannya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Kamis (26/4/2018).
Hal ini dikarenakan Indonesia belum memiliki strategi yang jelas terhadap arah pengembangan kopi, meskipun RI adalah negara produsen terbesar di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia.
Adapun pada hari ini Darmin juga meluncurkann buku roadmap kopi berjudul Arah Kebijakan Kopi Indonesia Menghadapi Tantangan Kompetisi, Perubahan Iklim, dan Kondisi Kopi Dunia (Strategi Kopi Indonesia Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang).
Penyusunan buku ini dilakukan guna mengumpulkan informasi yang komprehensif mengenai kondisi kopi secara domestik maupun global.
(ray/ray) Next Article Nilai Bisnis Kopi Capai Rp 3.240 T, Diambil Negara Maju
Namun, Indonesia dinilai belum bisa memaksimalkan industri kopinya. Produktivitas kebun kopi di Indonesia masih tertinggal dari negara penghasil kopi lainnya seperti Vietnam.
Indonesia hanya bisa menghasilkan 500 kg per hektare, sementara produktivitas Vietnam mencapai 2,7 juta ton per hektare. Padahal, Indonesia memiliki luas lahan hingga 1,2 juta hektare atau jauh lebih besar dibandingkan dengan Vietnam hanya 630 hektare.
Hal ini dikarenakan Indonesia belum memiliki strategi yang jelas terhadap arah pengembangan kopi, meskipun RI adalah negara produsen terbesar di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia.
Adapun pada hari ini Darmin juga meluncurkann buku roadmap kopi berjudul Arah Kebijakan Kopi Indonesia Menghadapi Tantangan Kompetisi, Perubahan Iklim, dan Kondisi Kopi Dunia (Strategi Kopi Indonesia Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang).
Penyusunan buku ini dilakukan guna mengumpulkan informasi yang komprehensif mengenai kondisi kopi secara domestik maupun global.
(ray/ray) Next Article Nilai Bisnis Kopi Capai Rp 3.240 T, Diambil Negara Maju
Most Popular