
Liputan Khusus
Ingin Anak Sekolah di Luar Negeri? Beli Saham di Wall Street!
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
22 April 2018 19:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian orang setuju kalau kualitas pendidikan di luar negeri lebih baik dibandingkan dengan di dalam negeri. Tidak sekedar kualitas pendidikan, anak juga bisa mengambil sisi positif dari kehidupan di negara maju tempat mengenyam pendidikan.
Melihat hal itu, tak sedikit orang tua yang berharap anaknya bisa merasakan sekolah atau kuliah di luar negeri.
[Gambas:Video CNBC]
Jika Anda salah satunya, perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie dan Freddy Pieloor memberikan tips menyiapkan biaya sekolah anak ke luar negeri.
Langkah pertama, baik Prita maupun Freddy menyarankan untuk melakukan riset soal biaya menyelesaikan pendidikan di luar negeri.
"Menentukan lokasi, riset biayanya, hitung berapa kebutuhan nanti setelah ditambahkan faktor inflasi," ujar Prita saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (20/4/2018).
Freddy menambahkan, hitung secara detail bagaimana kenaikan biaya pendidikan di luar negeri setiap tahunnya. Tak lupa juga memperhatikan biaya hidup di luar negeri.
Jika terlalu besar, Freddy menganjurkan untuk mencari beasiswa daripada di masa depan mengacaukan perencanaan keuangan keluarga.
Kemudian, pertimbangkan membeli mata uang asing sebagai tabungan.
"Kita perlu beli mata uang asing, bisa dicicil misalnya US$ 50 setiap bulan nggak apa-apa, sesuai kemampuan kita saja. Jangan lupa buka rekening dolar di bank," saran Freddy.
Selain beli mata uang asing, pendiri School of Insurance Professionals Itikad Academy itu juga menganjurkan untuk berinvestasi dalam bentuk logam mulia yang nilainya tidak terkena inflasi.
Akan lebih baik lagi, dikatakan Freddy, jika orangtua memiliki tambahan investasi dalam bentuk saham. Namun untuk dana pendidikan anak di luar negeri lebih dianjurkan membeli saham luar negeri.
"Kita beli sahamnya di Indonesia tapi dengan pasar luar negeri jadi kita punya uang dalam bentuk mata uang asing. Banyak orang Indonesia bermain saham di Wall Street, Hong Kong, Singapura. Beli saham dengan mata uang asing itu bagus ya," katanya lagi.
(ray/ray) Next Article Sekolah Internasional Menjamur, Biaya Hingga Rp 600 Juta
Melihat hal itu, tak sedikit orang tua yang berharap anaknya bisa merasakan sekolah atau kuliah di luar negeri.
[Gambas:Video CNBC]
Langkah pertama, baik Prita maupun Freddy menyarankan untuk melakukan riset soal biaya menyelesaikan pendidikan di luar negeri.
"Menentukan lokasi, riset biayanya, hitung berapa kebutuhan nanti setelah ditambahkan faktor inflasi," ujar Prita saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (20/4/2018).
Freddy menambahkan, hitung secara detail bagaimana kenaikan biaya pendidikan di luar negeri setiap tahunnya. Tak lupa juga memperhatikan biaya hidup di luar negeri.
Jika terlalu besar, Freddy menganjurkan untuk mencari beasiswa daripada di masa depan mengacaukan perencanaan keuangan keluarga.
Kemudian, pertimbangkan membeli mata uang asing sebagai tabungan.
"Kita perlu beli mata uang asing, bisa dicicil misalnya US$ 50 setiap bulan nggak apa-apa, sesuai kemampuan kita saja. Jangan lupa buka rekening dolar di bank," saran Freddy.
Selain beli mata uang asing, pendiri School of Insurance Professionals Itikad Academy itu juga menganjurkan untuk berinvestasi dalam bentuk logam mulia yang nilainya tidak terkena inflasi.
Akan lebih baik lagi, dikatakan Freddy, jika orangtua memiliki tambahan investasi dalam bentuk saham. Namun untuk dana pendidikan anak di luar negeri lebih dianjurkan membeli saham luar negeri.
"Kita beli sahamnya di Indonesia tapi dengan pasar luar negeri jadi kita punya uang dalam bentuk mata uang asing. Banyak orang Indonesia bermain saham di Wall Street, Hong Kong, Singapura. Beli saham dengan mata uang asing itu bagus ya," katanya lagi.
(ray/ray) Next Article Sekolah Internasional Menjamur, Biaya Hingga Rp 600 Juta
Most Popular