
Liputan Khusus
Biaya Sekolah Hingga Rp 600 Juta: Antara Kualitas dan Gengsi
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
22 April 2018 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah sekolah dasar (SD) berlabel internasional menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang bisa dibilang tidak murah bahkan ada yang mencapai sekitar Rp 600 juta.
Meskipun biaya cukup mahal, toh ada orang tua juga tidak keberatan untuk menyekolahkan anak-anaknya di sana.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si, mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah internasional.
Pertama, kualitas pendidikan yang ditawarkan misalnya kurikulum internasional, penggunaan bahasa Inggris dan kompetensi pengajar.
Kedua, gaya hidup yang dijalani oleh orang tua itu sendiri.
"Apakah ada teman-teman lain yang juga menyekolahkan anak di sana bisa mempengaruhi orang tua memilih sekolah anak," tambahnya.
Ketiga, karena faktor gengsi. "Betul, memang ada yang membayar mahal demi gengsi, demi gaya hidup yang mereka impikan. Namun ada pula yang 'membeli' hal lain, misalnya kurikulum internasional, perhatian guru, kompetensi guru walaupun tidak berarti sekolah lebih murah maka guru tidak kompeten, kemungkinan field trip atau lomba keluar negeri bersama sekolah juga," jelas Nina.
Lebih lanjut, untuk menentukan pilihan terbaik, Nina menyarankan orang tua jangan hanya melihat sekolah karena pengaruh gengsi atau biaya tapi penting juga memperhatikan nilai-nilai yang dianut dalam keluarga.
Lihat pula usia anak, Nina menganjurkan untuk TK atau SD sebaiknya tidak terlalu jauh dari rumah yang bisa membuat anak lebih lelah. Dia mengatakan anak juga jangan dipaksa untuk harus bisa berbahasa Inggris ketika TK atau SD
"Yang disarankan sih kalau anak masih kecil usahakan sekolahnya jangan terlalu jauh dari rumah karena kalau ia terlalu lelah dalam perjalanan maka tidak akan efektif juga. Pada anak yang mengalami keterlambatan bicara atau bahasa, sebaiknya jangan memilih sekolah yang mengajarkan lebih dari satu bahasa karena akan semakin menyulitkannya," pesan Nina.
(ray/ray) Next Article Sekolah Internasional Menjamur, Biaya Hingga Rp 600 Juta
Meskipun biaya cukup mahal, toh ada orang tua juga tidak keberatan untuk menyekolahkan anak-anaknya di sana.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si, mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah internasional.
Kedua, gaya hidup yang dijalani oleh orang tua itu sendiri.
"Apakah ada teman-teman lain yang juga menyekolahkan anak di sana bisa mempengaruhi orang tua memilih sekolah anak," tambahnya.
Ketiga, karena faktor gengsi. "Betul, memang ada yang membayar mahal demi gengsi, demi gaya hidup yang mereka impikan. Namun ada pula yang 'membeli' hal lain, misalnya kurikulum internasional, perhatian guru, kompetensi guru walaupun tidak berarti sekolah lebih murah maka guru tidak kompeten, kemungkinan field trip atau lomba keluar negeri bersama sekolah juga," jelas Nina.
Lebih lanjut, untuk menentukan pilihan terbaik, Nina menyarankan orang tua jangan hanya melihat sekolah karena pengaruh gengsi atau biaya tapi penting juga memperhatikan nilai-nilai yang dianut dalam keluarga.
Lihat pula usia anak, Nina menganjurkan untuk TK atau SD sebaiknya tidak terlalu jauh dari rumah yang bisa membuat anak lebih lelah. Dia mengatakan anak juga jangan dipaksa untuk harus bisa berbahasa Inggris ketika TK atau SD
"Yang disarankan sih kalau anak masih kecil usahakan sekolahnya jangan terlalu jauh dari rumah karena kalau ia terlalu lelah dalam perjalanan maka tidak akan efektif juga. Pada anak yang mengalami keterlambatan bicara atau bahasa, sebaiknya jangan memilih sekolah yang mengajarkan lebih dari satu bahasa karena akan semakin menyulitkannya," pesan Nina.
(ray/ray) Next Article Sekolah Internasional Menjamur, Biaya Hingga Rp 600 Juta
Most Popular