
BRI Targetkan 40% Kartu ATM Sudah Gunakan Chip di 2018
Arys Aditya, CNBC Indonesia
19 April 2018 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan migrasi ke chip untuk kartu ATM/debit rampung 40% di 2018. Perseroan juga menargetkan menuntaskan program ini pada 2019.
Direktur Teknologi BRI Indra Utoyo mengemukakan perseroan memang secara masif melakukan perpindahan chip kartu nasabah untuk meminimalisir kemungkinan pembobolan rekening (skimming).
"Ini sudah didorong oleh Bank Indonesia. Tahun ini kami targetkan 30%-40%, tahun depan sudah seluruh nasabah sudah berpindah ke chip," kata Indra dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR, Kamis (19/4/2018).
Dia mengungkapkan migrasi ini adalah salah satu cara untuk menghindari skimming, cara lain yang BRI lakukan mencakup pemanfaatan big data analytics, migrasi kartu ke chip, kerja sama dengan bank lain dan Polri, sosialisasi tips aman.
Indra mengatakan pihaknya mengakui berkejar-kejaran dengan skimmer untuk mengamankan rekening nasabah. Dia menyebut, jaringan nasabah BRI yang besar membuat perseroan harus bekerja ekstra
Berdasarkan data yang ia paparkan, BRI tercatat memiliki 75,7 nasabah, 290.000 agen BRILink, 24.684 ATM, 10.646 outlet dan 142.000 EDC merchant.
Indra mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap pelaku skimming. Dia menyebut ada tiga poin yang membuat kejahatan ini terus berlangsung.
"Ada sindikat internasional yang bekerja sama dengan orang di sini, banyak dari Eropa Timur. Lalu ada peningkatan terhadap teknik skimming dan terakhir, insentif bagi skimmer denga adanya e-money, e-payment dan e-commerce," ujarnya.
Dia mencontohkan, pengembangan teknologi skimming adalah dengan memakai kamera yang lebih canggih dan lebih kecil, keypad untuk memasukkan PIN palsu yang semakin tipis.
Meski demikian, Indra menyebut hingga saat ini kerugian diderita akibat kejahatan skimming sangat kecil, yaitu Rp 22 miliar. "Jumlah itu sangat kecil jika dibandingkan dengan aset kami."
(dru/dru) Next Article Hindari Pembobolan Rekening Melalui Skimming dengan Cara Ini
Direktur Teknologi BRI Indra Utoyo mengemukakan perseroan memang secara masif melakukan perpindahan chip kartu nasabah untuk meminimalisir kemungkinan pembobolan rekening (skimming).
"Ini sudah didorong oleh Bank Indonesia. Tahun ini kami targetkan 30%-40%, tahun depan sudah seluruh nasabah sudah berpindah ke chip," kata Indra dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR, Kamis (19/4/2018).
Indra mengatakan pihaknya mengakui berkejar-kejaran dengan skimmer untuk mengamankan rekening nasabah. Dia menyebut, jaringan nasabah BRI yang besar membuat perseroan harus bekerja ekstra
Berdasarkan data yang ia paparkan, BRI tercatat memiliki 75,7 nasabah, 290.000 agen BRILink, 24.684 ATM, 10.646 outlet dan 142.000 EDC merchant.
Indra mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap pelaku skimming. Dia menyebut ada tiga poin yang membuat kejahatan ini terus berlangsung.
"Ada sindikat internasional yang bekerja sama dengan orang di sini, banyak dari Eropa Timur. Lalu ada peningkatan terhadap teknik skimming dan terakhir, insentif bagi skimmer denga adanya e-money, e-payment dan e-commerce," ujarnya.
Dia mencontohkan, pengembangan teknologi skimming adalah dengan memakai kamera yang lebih canggih dan lebih kecil, keypad untuk memasukkan PIN palsu yang semakin tipis.
Meski demikian, Indra menyebut hingga saat ini kerugian diderita akibat kejahatan skimming sangat kecil, yaitu Rp 22 miliar. "Jumlah itu sangat kecil jika dibandingkan dengan aset kami."
(dru/dru) Next Article Hindari Pembobolan Rekening Melalui Skimming dengan Cara Ini
Most Popular