Internasional

Arab Saudi Buka Bioskop, Permintaan Diperkirakan Membludak

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
19 April 2018 13:42
Bioskop Dianggap Sebagai Aktivitas Tak Islami
Foto: REUTERS/Amir Levy
Bioskop adalah hal yang lazim di Arab Saudi hingga tahun 1970-an, tetapi ditutup oleh para ulama beberapa dekade setelahnya karena bioskop dianggap sebagai aktivitas rekreasi yang tidak Islami di kerajaan tersebut.

Ketika ditanya apakah film-film Barat bisa dimodifikasi untuk memenuhi aturan lokal yang ketat, Aron berkata nampaknya seperti itu.

"Film-film sedikit diedit dan dimodifikasi untuk menggambarkan sensitivitas kepada budaya lokal di kawasan ini. Bahkan dengan pengeditan sederhana, bisa dibayangkan apa saja, seksualitas dan ketelanjangan dihapus. Namun Kami yakin pengeditan itu akan cukup sederhana," katanya.

Pembukaa bioskop di negara kerajaan itu adalah bagian dari reformasi sosial yang dipromosikan oleh Pangeran Mahkota Mohammed Bin Salman. Promosi budaya dan hiburan juga menjadi bagian dari "Visi 2030", sebuah program untuk mengubah perekonomian dan masyarakat negara itu.

Visi 2030 mengharapkan pengeluaran tahunan Saudi terhadap aktivitas budaya dan hiburan meningkat dari jumlah saat ini, yaitu 2,9% dari total belanja rumah tangga menjadi 6% di tahun 2030.

Kerajaan itu mengharapkan adanya hampir 350 bioksop, dengan 2.500 layar, di tahun 2030.

Izin AMC dipenuhi setelah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan cabang hiburan dari lembaga pengelola dana kesejahteraan (sovereign wealth fund/SWF) Saudi yaitu Public Investment Fund pada Desember 2017. MoU tersebut ditujukan "untuk menjelajahi potensi peluang kerja sama perdagangan". (roy/roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular