Sertifikasi Lahan Gencar, Pegadaian Sediakan Gadai Tanah

Arys Aditya, CNBC Indonesia
18 April 2018 10:52
Pegadaian incar pendapatan sebesar Rp 12,5 triliun tahun ini.
Foto: Arys Aditya
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pegadaian (Persero) melakukan diversifikasi dengan meluncurkan produk gadai tanah untuk meraup target omset sebesar Rp 145 triliun pada tahun ini dari posisi tahun lalu Rp 125 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengemukakan diversifikasi produk ini sekaligus memanfaatkan momentum program sertifikasi tanah yang tengah gencar didorong oleh Pemerintah.

"Produk ini utamanya menyasar tanah pertanian, dengan pinjaman mikro Rp 10-Rp 15 juta yang diberikan untuk sertifikat tanah untuk tanah, kebun dan sawah produktif," ujarnya dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Pegadaian dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Rabu (18/4/2018).

Diversifikasi produk tersebut, kata Sunarso, sejalan dengan perkembangan bisnis Pegadaian yang ingin mengembangkan lebih banyak aset. Dengan MoU ini, maka Pegadaian memiliki payung hukum untuk menerima gadai tanah. 

Berdasarkan catatannya, aset Pegadaian per tahun lalu mencapai Rp 48,7 triliun dengan outstanding pinjaman sebesar Rp 36,9 triliun, dengan komposisi 90% gadai dan 10% nongadai atau fidusia. Dia menambahkan, dari total outstanding tersebut 95% adalah gadai emas. 

Pada kesempatan itu, Menteri ATR Sofyan Djalil mengungkapkan langkah Pegadaian bisa membantu Pemerintah dalam meningkatkan inklusif keuangan. Ini juga sejalan dengan niat Pemerintah melakukan sertifikasi tanah besar-besaran. 

"Ini yang kami inginkan dengan sertifikasi. Dengan sertifikat ada, maka financial inclusion meningkat. Saat ini masih 45%. Dengan ada sertifikat, maka akan bisa masuk sistem keuangan formal, dengan bunga relatif murah," ujar Sofyan. 

Namun demikian, Sofyan meminta agar Pegadaian lebih inovatif dengan memikirkan cara untuk membuka peluang gadai sertifikat tanah nob produktif seperti rumah. 

Dia mencontohkan, banyak warga masyarakat yang hingga kini masih melakukan gadai sertifikat rumah kepada rentenir yang menetapkan bunga tinggi. 

"Saat ini kan masih ke rentenir. Meski bunga pegadaian itu relatif mahal dibanding bank, tapi jauh lebih murah ketimbang rentenir," katanya.
(roy/roy) Next Article Pegadaian Targetkan Laba Bersih 2018 naik 8% Jadi Rp 2,7 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular