
Ini Proyek Transportasi yang Ditawarkan Menhub ke Korsel
Exist In Exist, CNBC Indonesia
13 April 2018 10:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) menyatakan ketertarikan dan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mengembangkan berbagai proyek transportasi, antara lain proyek Intelligent Transportation System (ITS), bandara, perkeretaapian, dan Transit Oriented Development (TOD).
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Korsel Kim Chang-Beom saat melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta, Kamis (12/4/2018).
"Pihak Korea Selatan, selain dapat membawa pengalaman, keahlian, teknologi dan financing, juga akan memastikan transfer knowledge dan teknologi, sehingga dalam jangka waktu tidak terlalu lama, pihak Indonesia dapat mengoperasikan dan mengembangkan sendiri," jelasnya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (13/4/2018).
Untuk proyek ITS, lanjutnya, Korsel mengusulkan Jabodetabek sebagai pilot project. Sementara itu, untuk proyek bandara, Korsel tertarik dalam proyek renovasi Bandara Internasional Hang Nadim di Batam.
"Nantinya proyek ini akan mengikutsertakan PT Angkasa Pura II dan Incheon International Co," kata Budi.
Selain itu, pada subsektor perkeretaapian, Budi mengatakan Korsel memiliki peluang untuk ikut serta dalam Proyek Kereta Api Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pihak Korsel juga menyebutkan perusahaan Hyundai-Rotem sangat tertarik memasok rolling stock untuk Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek.
"Ini dilakukan skema berbasis BOT dan jika Hyundai masih tertarik dengan proyek ini, sebaiknya pertimbangkan untuk menyiapkan kepemilikan 51% Indonesia dan 49% Hyundai," ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi juga membahas peluang partisipasi Korsel pada proyek kereta api Makassar - Pare-Pare. Budi mengatakan Makassar - Pare-Pare sangat potensial untuk dikembangkan karena di tempat tersebut banyak terdapat industri semen.
Sementara itu, untuk proyek TOD, perusahaan Korsel mengatakan pihaknya juga sangat tertarik berpartisipasi dalam proyek TOD di Jabodetabek.
"Banyak proyek TOD siap diimplementasikan. Banyak perusahaan di Korea Selatan yang bersedia bergabung di proyek ini, untuk itu kami akan lanjutkan dengan diskusi lebih dalam," tutur Dubes Korea Selatan Kim Chang-Beom.
(roy/roy) Next Article LRT Palembang Sepi, Menhub Usul Promo PNS Pakai Sepuasnya
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Korsel Kim Chang-Beom saat melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta, Kamis (12/4/2018).
"Nantinya proyek ini akan mengikutsertakan PT Angkasa Pura II dan Incheon International Co," kata Budi.
Selain itu, pada subsektor perkeretaapian, Budi mengatakan Korsel memiliki peluang untuk ikut serta dalam Proyek Kereta Api Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pihak Korsel juga menyebutkan perusahaan Hyundai-Rotem sangat tertarik memasok rolling stock untuk Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek.
"Ini dilakukan skema berbasis BOT dan jika Hyundai masih tertarik dengan proyek ini, sebaiknya pertimbangkan untuk menyiapkan kepemilikan 51% Indonesia dan 49% Hyundai," ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi juga membahas peluang partisipasi Korsel pada proyek kereta api Makassar - Pare-Pare. Budi mengatakan Makassar - Pare-Pare sangat potensial untuk dikembangkan karena di tempat tersebut banyak terdapat industri semen.
Sementara itu, untuk proyek TOD, perusahaan Korsel mengatakan pihaknya juga sangat tertarik berpartisipasi dalam proyek TOD di Jabodetabek.
"Banyak proyek TOD siap diimplementasikan. Banyak perusahaan di Korea Selatan yang bersedia bergabung di proyek ini, untuk itu kami akan lanjutkan dengan diskusi lebih dalam," tutur Dubes Korea Selatan Kim Chang-Beom.
(roy/roy) Next Article LRT Palembang Sepi, Menhub Usul Promo PNS Pakai Sepuasnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular