
Operasional KA Bandara Soetta Bikin Kacau KRL Duri-Tangerang
Exist In Exist, CNBC Indonesia
06 April 2018 11:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Operasional Kereta Bandara Soekarno-Hatta membuat operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek terganggu.
Sejak jumlah perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta ditambah dari 42 menjadi 82 perjalanan, operasional KRL rute Duri - Tangerang harus dikurangi dari 90 menjadi 80 perjalanan.
Adapun pengurangan perjalanan KRL membuat headway atau waktu tunggu dari 15 menit menjadi 30 menit.
Lebih lamanya headway membuat antrian pengguna KRL di Stasiun Duri mengular panjang dan tentunya muncul keluhan-keluhan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pagi ini menemui komunitas pengguna KRL, yakni KRL Mania untuk membahas permasalahan ini.
"Pagi ini saya menemui kelompok komunitas pecinta kereta api Tangerang-Duri. Saya atas nama pribadi, pemerintah, dan PT KAI mengucapkan maaf atas kejadian yang tidak match antara planning dan apa yang terjadi. Kita akan lakukan improvement berkaitan dengan itu," ujarnya di Hotel Le Meridien, Jumat (6/4/2018).
Budi mengatakan sebenarnya pihaknya sudah melakukan tindakan untuk mencegah kepadatan tersebut terjadi dengan mengganti dua rangkaian kereta dari formasi delapan kereta menjadi formasi 10 kereta.
"Apa yang terjadi sebenarnya kita rencanakan dengan penambahan kapasitas yaitu dengan penambahan gerbong. Tapi ternyata malah jadi satu kepadatan di satu titik," kata dia.
Oleh karena itu, Budi mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa solusi untuk mengatasi hal tersebut, antara lain:
(ray/ray) Next Article Top! Mulai Sabtu, KA Bandara Bablas Sampai Manggarai
Sejak jumlah perjalanan KA Bandara Soekarno-Hatta ditambah dari 42 menjadi 82 perjalanan, operasional KRL rute Duri - Tangerang harus dikurangi dari 90 menjadi 80 perjalanan.
Adapun pengurangan perjalanan KRL membuat headway atau waktu tunggu dari 15 menit menjadi 30 menit.
Lebih lamanya headway membuat antrian pengguna KRL di Stasiun Duri mengular panjang dan tentunya muncul keluhan-keluhan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pagi ini menemui komunitas pengguna KRL, yakni KRL Mania untuk membahas permasalahan ini.
"Pagi ini saya menemui kelompok komunitas pecinta kereta api Tangerang-Duri. Saya atas nama pribadi, pemerintah, dan PT KAI mengucapkan maaf atas kejadian yang tidak match antara planning dan apa yang terjadi. Kita akan lakukan improvement berkaitan dengan itu," ujarnya di Hotel Le Meridien, Jumat (6/4/2018).
Budi mengatakan sebenarnya pihaknya sudah melakukan tindakan untuk mencegah kepadatan tersebut terjadi dengan mengganti dua rangkaian kereta dari formasi delapan kereta menjadi formasi 10 kereta.
"Apa yang terjadi sebenarnya kita rencanakan dengan penambahan kapasitas yaitu dengan penambahan gerbong. Tapi ternyata malah jadi satu kepadatan di satu titik," kata dia.
Oleh karena itu, Budi mengatakan pihaknya akan melakukan beberapa solusi untuk mengatasi hal tersebut, antara lain:
- Menambah masing-masing satu perjalanan KRL di pagi dan sore hari yang waktunya akan ditentukan oleh KRL mania
- Memberikan dan mensubsidi sejumlah kuota penumpang KRL untuk dapat menggunakan KA Bandara pada waktu tertentu yang akan ditentukan oleh Dirjen Perkeretaapian
- Membangun siding yaitu perlintasan yang dapat digunakan KRL dan KA Bandara secara bersamaan dan ditargetkan dapat selesai dalam satu bulan
- Menambah sejumlah fasilitas seperti tangga atau eskalator dan ruang tunggu dengan dilengkapi tenda.
(ray/ray) Next Article Top! Mulai Sabtu, KA Bandara Bablas Sampai Manggarai
Most Popular