'Konsorsium Misterius' Ingin Beli Piala Dunia Rp343,7 T
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
10 April 2018 15:53
Jakarta, CNBC Indonesia -- Sebuah 'konsorsium misterius' dikabarkan telah menegajukan penawaran senilai US$25 miliar setara Rp 343,7 triliun kepada FIFA untuk membeli hak pengendalian atas dua turnamen.
Dilansir dari CNBC International dari berbagai laporan New York Times, Senin (9/4/2018), konsorsium misterius itu disebut merupakan gabungan investor asal Timur Tengah dan Asia.
Menurut berbagai sumber yang mengetahui masalah ini secara langsung, NYT melaporkan bahwa informasi tersebut disampaikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah rapat dengan Dewan FIFA di Bogota, Columbia, pada bulan Maret.
"Penawaran tersebut bertujuan untuk mendapatkan hak ke versi panjang dari Club World Cup FIFA, serta hak untuk mengusulkan liga global bagi tim nasional," tulis NYT. Namun, harian tersebut melaporkan usulan Infantino untuk menyetujui penawaran itu ditolak oleh Dewan FIFA.
Pemberitaan itu muncul ketika Infantino diduga berniat meningkatkan pendapatan FIFA menjelang agar memperlebar peluangnya terpilih kembali sebagai presiden badan sepakbola dunia itu pada 2019.
Infantino dipilih pada tahun 2016 pasca skandal korupsi yang menghantam organisasi itu pada tahun 2015 ketika dipimpin oleh Sepp Blatter.
(ara) Next Article Piala Dunia U-20, Jokowi: Kami Siapkan 10 Stadion
Dilansir dari CNBC International dari berbagai laporan New York Times, Senin (9/4/2018), konsorsium misterius itu disebut merupakan gabungan investor asal Timur Tengah dan Asia.
Menurut berbagai sumber yang mengetahui masalah ini secara langsung, NYT melaporkan bahwa informasi tersebut disampaikan oleh Presiden FIFA Gianni Infantino dalam sebuah rapat dengan Dewan FIFA di Bogota, Columbia, pada bulan Maret.
Pemberitaan itu muncul ketika Infantino diduga berniat meningkatkan pendapatan FIFA menjelang agar memperlebar peluangnya terpilih kembali sebagai presiden badan sepakbola dunia itu pada 2019.
Infantino dipilih pada tahun 2016 pasca skandal korupsi yang menghantam organisasi itu pada tahun 2015 ketika dipimpin oleh Sepp Blatter.
(ara) Next Article Piala Dunia U-20, Jokowi: Kami Siapkan 10 Stadion
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular