
Astra Agro Lestari Bagi Dividen Tunai Rp 322 di Mei 2018
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
10 April 2018 14:33

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membagikan dividen tunai Rp 322/saham yang akan dibayarkan pada 9 Mei 2018.
Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim Rp 148/saham pada 19 Oktober 2017, sehingga total dividen yang dibagikan perseroan adalah Rp 470/saham.
Dividen Astra Agro Lestari ini senilai Rp 904,5 miliar atau 45% dari laba bersih 2017 Rp 2 triliun.
"Laba bersih [2017] pada dasarnya sama, pada 2016 kita ada keuntungan atas nilai tukar, tahun 2017 sudah tidak lagi. Sampai 5 tahun ke depan harusnya tidak ada lagi karena kita sudah melindungi nilai tukar [hedging] dengan cross currency swap. Itulah kenapa laba operasional meningkat tapi laba bersih tetap," jelas Santosa dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa (10/4/2018).
Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 22,6% menjadi Rp 17,3 triliun.
Pencapaian ini didukung kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti dan plasma sebesar 7,2% dari 4,87 juta ton di 2016 menjadi 5,23 juta ton di 2017.
Sementara itu, pembelian TBS dari pihak ketiga tumbuh 6% dari 2,54 juta ton menjadi 2,69 juta ton.
Kedua kenaikan ini mendorong peningkatan produksi CPO pada 2017 mencapai 1,63 juta ton, tumbuh 5,1%. Selain produktivitas yang membaik, kinerja keuangan yang positif juga didorong kenaikan harga rata-rata penjualan CPO pada tahun lalu sebesar 6,5% menjadi Rp 8.271/kg dari Rp 7.768/kg.
Untuk tahun ini, Santosa berharap laba bersih bisa lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, walaupun dia pesimis kinerja di Kuartal I 2017 bisa sebaik tahun lalu (yoy).
"Januari-Februari produksinya tidak sebaik tahun lalu, Maret baru mulai ada peningkatan. Tapi saya yakin kinerja kuartal I tahun ini pasti di bawah tahun lalu," ujar Santosa.
(ray/ray) Next Article Setelah 24 Tahun Gabung Grup Astra, Widya Wirawan Resign
Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim Rp 148/saham pada 19 Oktober 2017, sehingga total dividen yang dibagikan perseroan adalah Rp 470/saham.
Dividen Astra Agro Lestari ini senilai Rp 904,5 miliar atau 45% dari laba bersih 2017 Rp 2 triliun.
"Laba bersih [2017] pada dasarnya sama, pada 2016 kita ada keuntungan atas nilai tukar, tahun 2017 sudah tidak lagi. Sampai 5 tahun ke depan harusnya tidak ada lagi karena kita sudah melindungi nilai tukar [hedging] dengan cross currency swap. Itulah kenapa laba operasional meningkat tapi laba bersih tetap," jelas Santosa dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa (10/4/2018).
Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 22,6% menjadi Rp 17,3 triliun.
Sementara itu, pembelian TBS dari pihak ketiga tumbuh 6% dari 2,54 juta ton menjadi 2,69 juta ton.
Kedua kenaikan ini mendorong peningkatan produksi CPO pada 2017 mencapai 1,63 juta ton, tumbuh 5,1%. Selain produktivitas yang membaik, kinerja keuangan yang positif juga didorong kenaikan harga rata-rata penjualan CPO pada tahun lalu sebesar 6,5% menjadi Rp 8.271/kg dari Rp 7.768/kg.
Untuk tahun ini, Santosa berharap laba bersih bisa lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, walaupun dia pesimis kinerja di Kuartal I 2017 bisa sebaik tahun lalu (yoy).
"Januari-Februari produksinya tidak sebaik tahun lalu, Maret baru mulai ada peningkatan. Tapi saya yakin kinerja kuartal I tahun ini pasti di bawah tahun lalu," ujar Santosa.
(ray/ray) Next Article Setelah 24 Tahun Gabung Grup Astra, Widya Wirawan Resign
Most Popular