Importir Geram Ada Pungutan Liar, Ini Respons Menhub

Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 April 2018 12:21
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluruh stakeholder pelabuhan bekerja sesuai aturan.
Foto: CNBC Indonesia/Shalini
Jakarta, CNBC Indonesia - Importir menyatakan kegeramannya soal biaya logistik yang tinggi, termasuk adanya pungutan liar.  

Ketua Umum Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Anton Sihombing mengatakan hal itu di depan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. 

Menanggapi hal itu, Menhub mempersilahkan para importir dan pelaku usaha memberikan catatan kepada dirinya tentang perilaku stakeholder yang tidak patut itu. 


"Jadi, teman-teman di sini silahkan berikan catatan-catatan mana stakeholder yang tidak patut terhadap aturan," ujar Menhub.  

Budi Karya berjanji akan memberikan dukungan penuh guna menekan biaya logistik di Indonesia. 

"Kita blak-blakan saja. Saya akan berikan full support untuk upaya-upaya memberikan harga yang murah. Kalau perlu ajak begadang di sini, supaya nanti sore saya datang lagi dan hari ini selesai," katanya. 

Adapun, jelas dia, pemerintah tengah berupaya untuk menurunkan dwelling time di pelabuhan sebagai salah satu upaya menghemat biaya logistik. 

Menhub mengatakan kebijakan itu sebetulnya bukan suatu proses yang sulit. 

"Kalau bicara mengenai dwelling time tentu banyak yang terlibat. Berkaitan dengan 18 kementerian/lembaga dengan adanya manajemen menjadikan dwelling time itu jadi 3 hari. Kami ingin sekali biaya logistik itu murah. Bagi Pelabuhan Tanjung Priok, kami ingin mereka ini cepat, tepat, mudah dan transparan," kata Budi Karya. 

Menhub menuturkan seluruh stakeholder yang terkait menurunkan dwelling time harus bekerja sesuai aturan. 

"Saya akan senang sekali kalau ada data-data yg menunjukan kebohongan-kebohongan itu siapa yang melakukan." 
(ray/ray) Next Article Menhub dan DPR Salah Paham, Rapat Batal!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular