
Polling CNBC Indonesia
Konsensus Pasar: Inflasi Maret 0,12% MtM, 3,32% YoY
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 March 2018 16:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi Indonesia pada Maret 2018 diperkirakan terakselerasi secara tahunan, meski agak melambat secara bulanan. Panen raya yang sudah dimulai menyebabkan harga pangan relatif terjaga.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi Maret 2018 pada awal pekan depan. Berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, inflasi bulanan (month to month/MtM) diperkirakan sebesar 0,12%. Sementara inflasi tahunan (year on year/YoY) berada di 3,32%, dan inflasi inti YoY di 2,68%.
Pada bulan sebelumnya, inflasi MtM tercatat 0,17%. Sedangkan inflasi YoY adalah 3,18% dan inflasi inti YoY di 2,58%.
"Kami memperkirakan inflasi masih terkendali pada Maret. Ada beberapa harga kebutuhan pokok yang naik seperti minyak goreng, daging ayam, telur ayam, tepung, susu, cabai merah, sampai bawang putih. Namun ada pula yang harganya turun, misalnya beras, kedelai, dan sayur-mayur," papar Juniman, Ekonom Maybank Indonesia.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, harga daging ayam ras naik 4,14%. Sementara harga cabai merah naik 7,42% dan harga bawang putih naik 11,79%. Sedangkan harga beras turun 1,25%.
Harga beras, lanjut Juniman, bergerak turun karena musim panen raya sudah dimulai. Pasokan yang melimpah menyebabkan harga bergerak ke bawah.
Joey Cuyugkeng, Ekonom ING, menyebutkan laju inflasi sepanjang 2018 secara tahunan kemungkinan terus terjaga karena efek basis tahun lalu. Namun, ada hal yang perlu diwaspadai yang tidak terjadi tahun lalu, yaitu pelemahan nilai tukar rupiah.
"Pelemahan rupiah yang pada Februari nyaris 2% YoY sepertinya akan mempengaruhi perekonomian. Akan ada tekanan inflasi yang berasal dari impor," sebut Cuyugkeng.
Namun, lanjut Cuyugkeng, tekanan inflasi sepanjang 2018 akan terjaga karena pemerintah berkomitmen tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan tarif listrik. Oleh karena itu, ING merevisi proyeksi inflasi 2018 dari 3,5% menjadi 3,4%.
Dian Ayu Yustina, Ekonom Bank Danamon, justru memperingatkan ada potensi inflasi akan lebih tinggi dari perkiraan. Kenaikan harga minyak dunia akan tertransmisi kepada kenaikan harga BBM nonsubsidi.
"Tekanan inflasi diperkirakan tetap akan ada melalui imported price, akibat tingginya harga energidan harga pangan," ujar Dian.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi Maret 2018 pada awal pekan depan. Berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, inflasi bulanan (month to month/MtM) diperkirakan sebesar 0,12%. Sementara inflasi tahunan (year on year/YoY) berada di 3,32%, dan inflasi inti YoY di 2,68%.
Pada bulan sebelumnya, inflasi MtM tercatat 0,17%. Sedangkan inflasi YoY adalah 3,18% dan inflasi inti YoY di 2,58%.
"Kami memperkirakan inflasi masih terkendali pada Maret. Ada beberapa harga kebutuhan pokok yang naik seperti minyak goreng, daging ayam, telur ayam, tepung, susu, cabai merah, sampai bawang putih. Namun ada pula yang harganya turun, misalnya beras, kedelai, dan sayur-mayur," papar Juniman, Ekonom Maybank Indonesia.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, harga daging ayam ras naik 4,14%. Sementara harga cabai merah naik 7,42% dan harga bawang putih naik 11,79%. Sedangkan harga beras turun 1,25%.
Harga beras, lanjut Juniman, bergerak turun karena musim panen raya sudah dimulai. Pasokan yang melimpah menyebabkan harga bergerak ke bawah.
Joey Cuyugkeng, Ekonom ING, menyebutkan laju inflasi sepanjang 2018 secara tahunan kemungkinan terus terjaga karena efek basis tahun lalu. Namun, ada hal yang perlu diwaspadai yang tidak terjadi tahun lalu, yaitu pelemahan nilai tukar rupiah.
"Pelemahan rupiah yang pada Februari nyaris 2% YoY sepertinya akan mempengaruhi perekonomian. Akan ada tekanan inflasi yang berasal dari impor," sebut Cuyugkeng.
Namun, lanjut Cuyugkeng, tekanan inflasi sepanjang 2018 akan terjaga karena pemerintah berkomitmen tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan tarif listrik. Oleh karena itu, ING merevisi proyeksi inflasi 2018 dari 3,5% menjadi 3,4%.
Dian Ayu Yustina, Ekonom Bank Danamon, justru memperingatkan ada potensi inflasi akan lebih tinggi dari perkiraan. Kenaikan harga minyak dunia akan tertransmisi kepada kenaikan harga BBM nonsubsidi.
"Tekanan inflasi diperkirakan tetap akan ada melalui imported price, akibat tingginya harga energidan harga pangan," ujar Dian.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Tags
Related Articles
Most Popular
Recommendation
