Internasional

Parlemen Inggris Luncurkan Investigasi Kejahatan Ekonomi

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
29 March 2018 16:16
Ada laporan hasil kejahatan senilai miliaran poundsterling mengalir ke Inggris.
Foto: REUTERS/Peter Nicholls
London, CNBC Indonesia - Parlemen Inggris meluncurkan investigasi baru pada cara pemerintah menanggulangi kejahatan seperti pencucian uang dan pendanaan teroris setelah muncul laporan bahwa hasil kejahatan senilai miliaran poundsterling mengalir ke Inggris.

Komite Keuangan dari berbagai partai mengatakan pada hari Kamis (29/3/2018) pihaknya juga akan mengawasi skala dan karakter kejahatan ekonomi yang dihadapi oleh konsumen, seperti penipuan. Mereka akan mencari tahu seberapa efektif perusahaan keuangan dapat memberantasnya dan seberapa aman data konsumen.

Kantor Statistik Nasional (The Office of National Statistics/ONS) telah memperkirakan ada 3,2 juta penipuan yang terjadi sepanjang tahun lalu sampai bulan September.

"Mempertimbangkan ancaman yang dihadapi Inggris, efektivitas rezim yang kami gunakan untuk melindungi sistem keuangan dari penyalahgunaan belum pernah sepenting ini," kata Kepala Komite Nicky Morgan.

Komite tersebut ingin menggali skala pencucian uang, pendanaan teroris dan sanksi di Inggris, kebijakan saat ini dan keseluruhan legislatif, serta bagaimana masyarakat, perusahaan dan ekonomi yang lebih luas terdampak oleh rezim ini. Mereka meminta bukti-bukti tertulis pada tanggal 8 Mei dan akan mengumumkan siapa yang akan dimintai keterangan setelahnya.

Masih belum jelas berapa banyak pencucian uang melalui Inggris, tetapi Badan Kriminal Nasional (National Crime Agency/NCA) yang merupakan jaksa di Inggris mengkalkulasikannya sekitar 36 miliar pounds (US$50 miliar atau senilai Rp 688,1 triliun) hingga 90 miliar pounds itu "sangat meremehkan".

Investor dari Rusia, China dan Timur Tengah telah menggelontorkan miliaran pounds ke London dengan membeli segala sesuatu mulai dari properti mewah sampai seluruh perusahaan. Namun, sumber-sumber pendanaan itu dipertanyakan oleh para aktivis transparansi.

Kelompok anti korupsi Transparency International mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi property senilai 4,4 miliar pounds di Inggris yang dibeli dengan kekayaan mencurigakan.

Inggris mengatakan akan menggunakan kekuatan baru yang disebut perintah kekayaan tanpa penjelasan (Unexplained Wealth Orders/UWO) untuk menyita aset kriminal asing di Inggris dan politisi korup, serta menekan pencucian uang kotor melalui London.

Pada bulan Februari, NCA mengatakan sudah memberi perlindungan untuk UWO dalam menginvestigasi dua properti dengan nilai sekitar 22 miliar pounds yang diyakini dimiliki sepenuhnya oleh "sosok yang sangat terekspos secara politik". Seseorang yang memiliki atau mengetahui kepemilikan itu menduduki posisi penting di masyarakat.

Properti bisa disita jika pemilkinya tidak dapat menjelaskan sumber pendanaan yang digunakan untuk membeli aset. Pernyataan keliru atau menyesatkan bisa mengakibatkan denda atau hukuman dua tahun penjara.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular