
Transaksi Misi Dagang Pebisnis RI ke Taiwan Capai Rp 414,4 M
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
26 March 2018 10:20

Taipei, CNBC Indonesia - Pengusaha Indonesia mencatatkan potensi transaksi senilai US$ 30,7 juta (Rp 414,45 miliar) pada one on one business matching yang berlangsung Jumat (23/3/2018) di Taiwan.
"Kontribusi terbesar terhadap potensi transaksi datang dari sektor jasa tenaga kerja senilai lebih dari US$ 15 juta. Terbesar kedua adalah investasi mencapai US$ 9,5 juta, diikuti perdagangan barang sebesar US$ 6,2 juta," ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda melalui rilis, dikutip Senin (26/3/2018).
Produk yang banyak diminati dalam one on one business matching ini antara lain produk perawatan kecantikan, kopi, makanan olahan, jasa tenaga kerja terampil, serta investasi di beragam sektor, yaitu logistik dan pergudangan; industri kosmetik; industri daur ulang kabel; industri daur tembaga; industri alat kesehatan; dan industri jasa coating material.
Selain itu, terdapat potensi investasi pembangunan pabrik atas produk limbah (abu) dari kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan fiber glass untuk badan pesawat terbang.
Potensi investasi ini dilakukan oleh perusahaan Taiwan, Yeu Fong International Technology Corp dan akan ditindaklanjuti oleh Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia.
Taiwan melalui New Southbond Policy berusaha untuk menarik lebih banyak kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, Asia Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Hal ini dilakukan juga untuk mengimbangi pengaruh ekonomi China yang semakin kuat di kawasan Asia Tenggara.
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
"Kontribusi terbesar terhadap potensi transaksi datang dari sektor jasa tenaga kerja senilai lebih dari US$ 15 juta. Terbesar kedua adalah investasi mencapai US$ 9,5 juta, diikuti perdagangan barang sebesar US$ 6,2 juta," ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda melalui rilis, dikutip Senin (26/3/2018).
Produk yang banyak diminati dalam one on one business matching ini antara lain produk perawatan kecantikan, kopi, makanan olahan, jasa tenaga kerja terampil, serta investasi di beragam sektor, yaitu logistik dan pergudangan; industri kosmetik; industri daur ulang kabel; industri daur tembaga; industri alat kesehatan; dan industri jasa coating material.
Potensi investasi ini dilakukan oleh perusahaan Taiwan, Yeu Fong International Technology Corp dan akan ditindaklanjuti oleh Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia.
Taiwan melalui New Southbond Policy berusaha untuk menarik lebih banyak kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, Asia Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Hal ini dilakukan juga untuk mengimbangi pengaruh ekonomi China yang semakin kuat di kawasan Asia Tenggara.
(ray/ray) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Most Popular