Menko Darmin: Pemerintah Berutang untuk Kejar Pembangunan

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
21 March 2018 08:10
Pembangunan infrastruktur perlu waktu lama dan biaya besar namun penting untuk mendorong aktivitas ekonomi, kata Menteri Darmin.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menekankan adalah hal yang wajar bila utang pemerintah telah menembus Rp 4.000 triliun di saat pembangunan infrastruktur masif dilakukan.

Menurut dia pemerintah bisa saja memilih untuk tidak menambah utang, namun pembangunan infrastruktur otomatis akan berjalan lebih lambat.

Pembangunan infrastruktur, seperti pelabuhan, jalan, jalur kereta api, dan bendungan, penting untuk mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.

"Kita itu memang perlu membangun infrastruktur dan kita saving-nya tidak cukup tinggi. Sehingga kita perlu dana," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (20/3/2018).

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa utang pemerintah saat ini tidak dalam posisi berlebihan sebab, rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) tergolong masih rendah dibanding negara-negara lain.

Utang pemerintah hingga Februari 2018 tercatat mencapai RP 4.034,8 triliun atau lebih dari 29% terhadap PDB.


Dalam pengembangan infrastruktur, lanjut Darmin, memang dibutuhkan waktu yang tidak sebentar hingga akhirnya dampak terhadap kehidupan ekonomi bisa dirasakan.

"Sehingga pengelurannya sudah terjadi, namun hasilnya belum dapat karena infrastrukturnya belum selesai, tapi terus berjalan," jelasnya.
(prm) Next Article Nambah Terus, Utang Luar Negeri RI Q1-2019 Capai Rp 5.581 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular