Dirut Pertamina Sindir Soal Industri Kilang dan Petrokimia

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
12 March 2018 16:54
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik prihatin dengan industri petrokimia di dalam negeri
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik prihatin dengan kondisi perkilangan saat ini yang lebih fokus untuk produksi bahan bakar minyak (BBM), dan kurang memperhatikan industri petrokimia.

Dia menjabarkan soal tingginya konsumsi BBM yang mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara produksi hanya separuhnya bahkan kurang. Kapasitas kilang yang ada lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.



Pengembangan kilang juga banyak tantangannya, tidak seperti di negara lain yang banyak diberi insentif tanah oleh negara dan mengintegrasikannya dengan petrokimia dan menjadi RAPID (Refinery and Petrochemical Integrated Development) project.

"Tidak banyak teori. Vietnam bahkan Rapid sudah on stream," kata Massa, Senin, 12 Maret 2018.

Hasil pengolahan kilang di dalam negeri, kata dia, 90% masih berupa BBM di mana jika harga minyak mentah naik, akan ikut naik. "Kita tidak punya nilai tambah produk. Petrokimia tidak punya. Kalau lihat itu sedih."

Hal tersebut dinilai riskan olehnya. Maka dari itu, dia ingin seluruh jajaran Pertamina untuk melakukan inovasi, salah satunya agar perusahaan punya produk petrokimia yang kuat.

"Kami putuskan, petrokimian sebagai salah satu di roadmap yang mau kami launching, janji saya satu tahun," kata Massa.
(gus/gus) Next Article Proyek Rp 2,6 T Kilang TPPI Ditargetkan Tuntas Q1 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular