Bursa Utama Asia Kompak Dibuka Menguat

Raditya Hanung & Anthony Kevin & Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 March 2018 08:48
Ada potensi kebijakan bea masuk impor baja dan aluminium tak jadi diterapkan sehingga bursa utama Asia menguat.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan di pasar saham utama Asia sudah mereda. Buktinya bursa-bursa utama Asia mengalami penguatan mengikuti penguatan di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street.

Indeks Nikkei 225 dibuka menguat 1,65% menjadi 21.390,20. Saham dari perusahaan baja dan farmasi jadi katalis penguatan bursa saham utama Jepang tersebut. Saham Japan Steel Work Ltd mengalami kenaikan 10,66%, Saham Tokuyama Corp naik 6,61% dan saham Chiyoda Corp naik 6,02%.

Indeks Kospi, Korea Selatan mengalami penguatan sebesar 1,08% pada awal perdagangan. Penguatan ini dipicu oleh saham Hansol Logistics Co Ltd yang naik 29,98%, saham Samwha Capasito Co Ltd naik 11,54% dan saham Cosmo Chemical Co Ltd naik 9,21%

Demikian pula dengan indeks Hang Seng yang mengalami penguatan 1,7% ke 30.380,96. Pendorong penguatan ini berasal dari saham AAC Technologies Holding Inc yang naik 3,97% dan saham China Merchants Port Holding Co Ltd naik 2,93%.

Penguatan bursa saham Asia ini tampaknya berasal dari adanya kemungkinan tidak diterapkannya bea masuk baja dan aluminium oleh AS. Hal ini masih mungkin terjadi, apalagi di tengah gelombang protes dan kritik yang datang bertubi-tubi. 

Kemungkinan tidak jadinya penerapan bea masuk baja dan aluminium ini sudah direspon lebih dulu oleh Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 1,37%, S&P 500 naik 1,1%, dan Nasdaq bertambah 1%.

Meski ada potensi tak diterapkan bea masuk ini, namun investor masih menunggu kepastian penerapan aturan tersebut. Bila akhir pemerintah AS tetap pada kebijakannya menerapkan bea masuk tinggi pada impor baja dan aluminium maka bursa-bursa utama Asia bisa terlempar lagi ke zona merah.
(roy/roy) Next Article Bursa Saham Tokyo Ditutup Naik 0,26%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular