
PLN Target Rampungkan Akuisisi 8 Tambang Batu Bara di Juni
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
27 February 2018 16:28

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) sedang dalam proses mengakuisisi delapan tambang batu bara. Enam di antaranya terletak di Kalimantan dan dua lainnya di Sumatera.
Total pasokan listrik yang bisa disediakan dari delapan tambang itu mencapai 6.000 hingga 7.000 megawatt (MW).
Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan proses akuisisi telah rampung di salah satu lokasi, yaitu Riau.
"Jadi semua mulut tambang Insya Allah [selesai diambil alih] di bulan Juni," kata Iwan di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa (27/2/2018).
Salah satu proses akuisisi yang tengah berlangsung adalah pengambilalihan tambang Kaltim 5 di Kalimantan Timur dari PT Adaro Energy Tbk. Beberapa akuisisi tambang lain telah disepakati namun belum masuk tahap eksekusi, seperti di tambang-tambang yang berlokasi di Riau dan Kalselteng 3.
"[Biaya akuisisi] sepenuhnya pendanaan PLN," kata Iwan.
Ia menyebut tahun ini PLN akan berinvestasi sebesar US$24 miliar (Rp 328,3 triliun) yang utamanya digunakan untuk pembangkit PLN maupun pembangkit IPP (Independent Power Producer).
Selain itu, investasi juga dilakukan atas transmisi jaringan, gardu induk, dan jaringan distribusi.
(prm) Next Article DPR Cecar ESDM Soal Tipisnya Pasokan Batu Bara ke PLN
Total pasokan listrik yang bisa disediakan dari delapan tambang itu mencapai 6.000 hingga 7.000 megawatt (MW).
Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan proses akuisisi telah rampung di salah satu lokasi, yaitu Riau.
Salah satu proses akuisisi yang tengah berlangsung adalah pengambilalihan tambang Kaltim 5 di Kalimantan Timur dari PT Adaro Energy Tbk. Beberapa akuisisi tambang lain telah disepakati namun belum masuk tahap eksekusi, seperti di tambang-tambang yang berlokasi di Riau dan Kalselteng 3.
"[Biaya akuisisi] sepenuhnya pendanaan PLN," kata Iwan.
Ia menyebut tahun ini PLN akan berinvestasi sebesar US$24 miliar (Rp 328,3 triliun) yang utamanya digunakan untuk pembangkit PLN maupun pembangkit IPP (Independent Power Producer).
Selain itu, investasi juga dilakukan atas transmisi jaringan, gardu induk, dan jaringan distribusi.
(prm) Next Article DPR Cecar ESDM Soal Tipisnya Pasokan Batu Bara ke PLN
Most Popular