
Acara IMF di Bali, Maskapai Diminta Operasikan Pesawat Jumbo
Exist In Exist, CNBC Indonesia
27 February 2018 15:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang pertemuan IMF - World Bank pada Oktober mendatang diketahui tiket penerbangan hampir habis, seperti diutarakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
(ray/ray) Next Article Sri Mulyani Sebut Tiket ke Bali Jelang IMF-World Bank Ludes
Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Perhubungan meminta agar maskapai dapat mengoperasikan pesawat berbadan besar (wide body) untuk meningkatkan kapasitas kursi penumpang.
Apabila mengoperasikan wide body, maka kapasitas kursi penumpang akan bertambah tanpa maskapai mengajukan izin penerbangan tambahan atau extra flight.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan diperkirakan sebanyak 17.000 orang akan hadir dalam rangkaian kegiatan IMF - World Bank tersebut.
"Kita bisa bayangkan kalau pesawat yang tidak wide body kan hanya bisa menampung sekitar 200 penumpang. Kalau 17.000 orang itu berarti akan ada sekitar 100 pergerakan dalam waktu bersamaan. Itu sangat menyulitkan bandara di Bali," jelasnya, Selasa (27/2/2018).
Kendati demikian, jelasnya, Kemenhub tidak akan memaksa maskapai penerbangan swasta untuk mengoperasikan pesawat widebody tersebut karena juga memperhatikan sisi komersial.
"Kami tidak bisa memaksa swasta untuk memakai wide body itu. Nanti kalau dia sudah pakai ternyata kosong kan tidak enak juga. Yang penting kami sudah sampaikan dan kami harapkan demikian," jelas Agus.
Apabila tidak mengoperasikan pesawat wide body, Agus mengatakan maskapai mungkin akan mengajukan extra flight untuk mengakomodir permintaan.
Apabila mengoperasikan wide body, maka kapasitas kursi penumpang akan bertambah tanpa maskapai mengajukan izin penerbangan tambahan atau extra flight.
"Kita bisa bayangkan kalau pesawat yang tidak wide body kan hanya bisa menampung sekitar 200 penumpang. Kalau 17.000 orang itu berarti akan ada sekitar 100 pergerakan dalam waktu bersamaan. Itu sangat menyulitkan bandara di Bali," jelasnya, Selasa (27/2/2018).
Kendati demikian, jelasnya, Kemenhub tidak akan memaksa maskapai penerbangan swasta untuk mengoperasikan pesawat widebody tersebut karena juga memperhatikan sisi komersial.
"Kami tidak bisa memaksa swasta untuk memakai wide body itu. Nanti kalau dia sudah pakai ternyata kosong kan tidak enak juga. Yang penting kami sudah sampaikan dan kami harapkan demikian," jelas Agus.
Apabila tidak mengoperasikan pesawat wide body, Agus mengatakan maskapai mungkin akan mengajukan extra flight untuk mengakomodir permintaan.
(ray/ray) Next Article Sri Mulyani Sebut Tiket ke Bali Jelang IMF-World Bank Ludes
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular