Ekonomi Sumatera Barat Tak Bisa Terus Andalkan Pertanian

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 February 2018 10:15
Sumatera Barat harus mencari sumber penggerak ekonomi selain sektor pertanian.
Foto: Chandra Gian Asmara
Padang, CNBC Indonesia - Perekonomian di Sumatera Barat pada 2017 tumbuh 5,29%. Sektor pertanian tetap menjadi penggerak utama ekonomi di provinsi tersebut.  

Berdasarkan data Badan Pusat Statitstik (BPS) Sumatera Barat, kinerja lapangan usaha pertanian juga memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian di Padang dengan andil sebesar 0,79%. 

Namun, ke depannya Sumatera Barat tidak bisa melulu mengandalkan sektor pertanian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. 

"Karena lahan sangat terbatas, dan tidak bisa berkembang lagi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono saat berbincang dengan awak media, Jumat malam (23/2/2018). 

BI Sumatera Barat mencatat, ada dua sektor potensial yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi sumber pertumbuhan baru. Mulai dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan sektor pariwisata. 

Namun, masih ada beberapa masalah yang harus dihadapi. Menurut Endy, industri di Sumatera Barat masih kesulitan berkembang, lantaran terbentur hak ulayat yang kewenangan sepenuhnya dimiliki oleh masyarakat hukum adat setempat. 

Masalah serupa juga dialami oleh sektor pariwisata. Endy mencontohkan, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh saat ini belum terlaksana, lantaran belum ada investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya. 

Meski demikian, bank sentral meyakini pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tahun ini akan jauh lebih baik. Hal tersebut, didorong dari terkendalinya laju inflasi wilayah tersebut, serta dampak Pemilihan Kepala Dearah (PIlkada) Serentak di Sumatera Barat. 

Dalam kesempatan sama, Direktur Departemen Regional 1 BI Wahyu Purnama memperkirakan, dampak pesta demokrasi tahun ini bisa berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) di kisaran 0,1-0,3%. 

"Memang tidak terlalu besar, tapi ada dampaknya," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Kabar Gembira! BI Naikkan Proyeksi Ekonomi Dunia Jadi 5,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular