'Bajak' Direktur Keuangan Lazada, Blue Bird Fokus ke Digital
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
23 February 2018 15:35
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Blue Bird Tbk (BIRD), perusahaan taksi terbesar di Indonesia, pada hari ini mengumumkan Sandy Permadi sebagai direktur keuangan perseroan yang baru.
Sebelumnya, Sandy merupakan Chief Financial Officer di perusahaan yang jauh kaitannya dengan industri taksi yaitu Lazada Indonesia. Adapun Lazada Indonesia adalah bagian dari raksasa teknologi Alibaba Group yang didirikan Jack Ma.
Direktur Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan bergabungnya Sandy dapat membantu perseroan meningkatkan kemampuan digital lebih cepat.
"Blue Bird tetap fokus pada bisnis transportasi penumpang darat, namun dalam perkembangan dunia usaha saat ini sebuah bisnis tidak harus kaku dan terkotak melalui satu chanel saja. Dengan adanya Pak Sandy dapat membantu Blue Bird untuk bisa meningkatkan kemampuan digital lebih cepat," jelasnya ketika dihubungi, Jumat (23/2/2018).
Tantangan berat memang tengah dihadapi oleh perusahaan taksi konvensional seiring dengan munculnya layanan taksi online seperti Uber, Grab dan Go-Car yang dikendalikan Go-Jek. Untuk memenuhi permintaan pasar dan mengikuti tren, perusahaan taksi konvensional memang harus mengubah strategi bisnis dengan lebih memfokuskan pengembangan ke sektor digital.
Direktur Marketing Blue Bird Amelia Nasution mengatakan perseroan memang memanfaatkan teknologi untuk memperlancar bisnis dan memberikan kemudahan akses bagi pelanggan.
"My Blue Bird, aplikasi kami, akan terus dikembangkan. Berkembang untuk mengikuti customer," paparnya.
Dia menuturkan Blue Bird terbuka dengan adanya kompetisi, termasuk dengan taksi online.
"Fokus kami adalah bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan," jelas Amelia.
(ray/dru) Next Article Kredit Macet Terbesar Ada di Pembelian Mobil Taksi Online
Sebelumnya, Sandy merupakan Chief Financial Officer di perusahaan yang jauh kaitannya dengan industri taksi yaitu Lazada Indonesia. Adapun Lazada Indonesia adalah bagian dari raksasa teknologi Alibaba Group yang didirikan Jack Ma.
Direktur Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan bergabungnya Sandy dapat membantu perseroan meningkatkan kemampuan digital lebih cepat.
Tantangan berat memang tengah dihadapi oleh perusahaan taksi konvensional seiring dengan munculnya layanan taksi online seperti Uber, Grab dan Go-Car yang dikendalikan Go-Jek. Untuk memenuhi permintaan pasar dan mengikuti tren, perusahaan taksi konvensional memang harus mengubah strategi bisnis dengan lebih memfokuskan pengembangan ke sektor digital.
Direktur Marketing Blue Bird Amelia Nasution mengatakan perseroan memang memanfaatkan teknologi untuk memperlancar bisnis dan memberikan kemudahan akses bagi pelanggan.
"My Blue Bird, aplikasi kami, akan terus dikembangkan. Berkembang untuk mengikuti customer," paparnya.
Dia menuturkan Blue Bird terbuka dengan adanya kompetisi, termasuk dengan taksi online.
"Fokus kami adalah bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan," jelas Amelia.
(ray/dru) Next Article Kredit Macet Terbesar Ada di Pembelian Mobil Taksi Online
Most Popular