
Jadi Dubes RI di Swiss, Muliaman Fokus Garap Free Trade Area
Arys Aditya, CNBC Indonesia
20 February 2018 15:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Muliaman D. Hadad, mantan orang paling berkuasa di Otoritas Jasa Keuangan, dilantik menjadi duta besar RI untuk Swiss, Selasa (20/2). Muliaman mengemban misi jangka pendek untuk mempercepat pembahasan free trade area (area perdagangan bebas) Indonesia-Swiss.
Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (20/2), dia menyebut FTA dengan Swiss menjadi poin krusial yang wajib diselesaikan.
"Pesan Presiden, kita harus buat iklim investasi lebih baik supaya investasi bisa masuk dan menciptakan environment agar ekspor bisa terus dilakukan. Makanya perjanjian FTA dengan Swiss harus segera diselesaikan, agar kita bisa manfaatkan FTA itu untuk meningkatkan ekspor, saya kira tidak hanya Swiss tapi yang lain juga. Jadi tetap fokusnya pada investasi dan peningkatan ekspor," ujarnya.
Dia menyebut Indonesia masih menikmati surplus perdagangan dengan Swiss hingga US$1,2 miliar dengan komoditas ekspor andalan yaitu emas dan hasil pertanian. Namun, Muliaman mengatakan masih ada ruang surplus tersebut bisa membengkak.
"Indonesia dijadikan negara prioritas oleh swiss setelah Tiongkok, Jepang, Singapura. Jadi perhatian pemerintah Swiss pada Indonesia besar, malah mereka alokasikan budget besar untuk mendorong hubungan bilateral," ungkapnya.
Adapun, Muliaman membantah isu penunjukan dirinya sebagai Dubes RI untuk Swiss adalah untuk mencermati perihal tax haven.
"Enggak, saya kira. Apalagi dengan adanya automatic exchange information, saya kira tax haven tidak lagi menjadi isu atau tema, Swiss dorong peningkatkan imvestasi atau kemudahan berbisnis sama seperti kita.
(roy/roy) Next Article Jelang Pelantikan Jokowi, BIN Ungkap Kondisi Keamanan RI
Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (20/2), dia menyebut FTA dengan Swiss menjadi poin krusial yang wajib diselesaikan.
"Pesan Presiden, kita harus buat iklim investasi lebih baik supaya investasi bisa masuk dan menciptakan environment agar ekspor bisa terus dilakukan. Makanya perjanjian FTA dengan Swiss harus segera diselesaikan, agar kita bisa manfaatkan FTA itu untuk meningkatkan ekspor, saya kira tidak hanya Swiss tapi yang lain juga. Jadi tetap fokusnya pada investasi dan peningkatan ekspor," ujarnya.
"Indonesia dijadikan negara prioritas oleh swiss setelah Tiongkok, Jepang, Singapura. Jadi perhatian pemerintah Swiss pada Indonesia besar, malah mereka alokasikan budget besar untuk mendorong hubungan bilateral," ungkapnya.
Adapun, Muliaman membantah isu penunjukan dirinya sebagai Dubes RI untuk Swiss adalah untuk mencermati perihal tax haven.
"Enggak, saya kira. Apalagi dengan adanya automatic exchange information, saya kira tax haven tidak lagi menjadi isu atau tema, Swiss dorong peningkatkan imvestasi atau kemudahan berbisnis sama seperti kita.
(roy/roy) Next Article Jelang Pelantikan Jokowi, BIN Ungkap Kondisi Keamanan RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular