Tak Perlu Datangi Kantor, Pinjam Uang Bank Banyak Caranya

gita rossiana, CNBC Indonesia
19 February 2018 10:45
Meminjam uang saat ini tidak mesti harus datang ke kantor cabang bank. Banyak cara masyarakat untuk bisa meminjam uang.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Meminjam uang saat ini tidak mesti harus datang ke kantor cabang bank. Berkat teknologi, banyak cara masyarakat untuk bisa meminjam uang.
 
Pertama adalah dengan layanan branchless banking seperti yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui layanan ini, nasabah bisa mendapat fasilitas kredit mikro melalui agen branchless banking yang berada di dekat masyarakat.
 
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, program branchless banking yang dimiliki OJK adalah Laku Pandai. Program ini cukup atraktif dalam tiga tahun terakhir, Pada Juni 2015, jumlah agen yang tersebar baru mencapai 3.734 orang, namun pada Desember 2017 jumlah agen sudah melesat hingga 740,12 ribu orang.
 
Sementara itu, dari sisi jumlah transaksi, pada Juni 2015, baru mencapai Rp 2,9 miliar. Namun kemudian pada akhir 2017 sudah melompat ke angka Rp 1,02 triliun. Sedangkan jumlah bank yang mengikuti program Laku Pandai ini sudah mencapai 27 bank.
 
Lalu cara kedua yang bisa digunakan adalah dengan memanfaatkan layanan melalui e-commerce. PT. Bank DBS Indonesia sedang mengembangkan cara ini dengan diberi nama algo lending. Direktur Utama Bank DBS Indonesia melalui wawancara khusus dengan CNBC Indonesia belum lama ini mengungkapkan, pihaknya ingin mengembangkan kerjasama dengan perusahaan e-commerce.

Dari kerjasama tersebut, pihaknya bisa memberikan pinjaman kepada pelaku usaha kecil yang ada di e-commerce. Pihak Bank DBS Indonesia pun bisa melihat rekam jejak penjual melalui data yang ada, seperti besaran penjualan dan kesuksesan pengiriman barang.

“Nama produk kreditnya adalah Algo Lending, dengan credit scoring menggunakan real data. Kami menggunakan data-data non finansial jadi memang akan memanfaatkan big data. Selain itu, kami juga akan ada kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi terkait data pemakaian konsumen dan lainnya,” kata dia.

Kemudian cara terakhir adalah melalui layanan telekomunikasi. Belum lama ini, layanan pembayaran online milik Telkomsel, T-Cash berencana menjadi platform untuk penyaluran kredit perbankan. CEO T-Cash Danu Wicaksana menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan beberapa bank untuk merealisasikan skema penyaluran kredit ini.

Danu mengungkapkan, dalam hal ini, T-Cash akan menjadi semacam platform (perantara) hubungan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. “Jadi, hubungan penerima pinjaman tetap dengan bank, tapi aplikasinya bisa melalui T-Cash dan urusan cicil-menyicil juga bisa lewat T-Cash,” tegas dia.

Dengan skema ini, menurut Danu bisa menguntungkan bank dari sisi biaya operasional. Pasalnya, bank tidak perlu mengeluarkan biaya lebih besar untuk menyewa sales promotion girl (SPG) atau tenaga pemasaran lainnya untuk menawarkan produk kredit bank.

Kemudian, bank juga bisa meminimalisir risiko kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari menerima peminjam pemula. Hal ini dikarenakan perusahaan telekomunikasi memiliki historical aktivitas telepon penerima pinjaman yang bisa dipergunakan.


”Bank-bank bisa memanfaatkan data dari perusahaan telekomunikasi dengan melihat frekuensi teleponnya, penggunaan pulsanya, lokasinya, namun dengan tetap menjaga privasi nasabah,” terang dia.

Sementara itu, untuk plafon pembiayaan, menurut Danu, pihaknya hanya bisa menjembatani untuk pembiayaan di kisaran Rp 10 juta. Pasalnya, batas maksimal saldo yang ada di instrumen uang elektronik berbasis server adalah Rp 10 juta.
(dru) Next Article Saat Mesin ATM Canggih Menggantikan Kantor Cabang Bank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular