Saat Mesin ATM Canggih Menggantikan Kantor Cabang Bank

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 November 2019 08:22
Bank kini andalkan ATM untuk menjangkau nsabah bukan lagi kantor cabang
Foto: Pelayanan nasabah Bank BTN di Bank BTN, Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Digitalisasi membuat perbankan mengurangi ketergantungan untuk membuka kantor cabang untuk menjangkau nasabahnya.

Sejalan dengan apa yang dicita-citakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana untuk mendorong stabilitas sektor keuangan lebih baik dilakukan melalui digitalisasi layanan dan masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor cabang.


"Visi-misi ke depan OJK kita telah memiliki arah. Untuk meningkatkan stabilitas sektor keuangan, agar bank-bank lebih efisien dan akurat," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (19/11/2019).

Ia menginginkan nantinya masyarakat tak usah repot ke kantor cabang bank. Ini merupakan bentuk efisiensi

"Mengarahkan sektor keuangan ini menjadi berbasis digital. Sekarang semua services kalau bisa enggak usah datang ke bank. Digital saja," imbuh Wimboh.

Untuk diketahui, biaya mendirikan kantor di Indonesia cukup mahal. Untuk kantor cabang dibutuhkan biaya Rp 1 miliar hingga Rp 10 miliar.

Dampak digitalisasi layanan pun sudah terlihat dari terus berkurangnya kantor cabang bank dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data OJK pada 2015 Bank umum memiliki 32.949 kantor cabang. Pada 2016 jumlah ini berkurang sebanyak 219 kantor menjadi 32.730 kantor cabang.

Pada 2017 jumlah kantor cabang bank kembali berkurang 445 kantor menjadi 32.285 kantor. Pada 2018 jumlah kantor kembali berkurang sebanyak 667 cabang jadi 31.618 kantor. Pada Agustus 2019, jumlah kantor cabang bank tinggal 31.411 cabang atau berkurang 265 kantor.


Bagi perbankan menyediakan ATM juga lebih murah sebab tidak perlu menyewa atau membeli gedung kantor. Selain itu, ATM tidak membutuhkan banyak karyawan untuk mengoperasikannya.

Salah satu bank yang getol menambah ATM adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank swasta dengan aset terbesar ini memiliki ATM non tunai sebanyak 600 unit, ATM tarik tunai sebanyak 9.477 unit dan ATS atau ATM Tarik Setor atau cash recycling machines (CRM) sebanyak 6.888 unit.

Bank Mandiri, BNI dan BRI juga getol menambahkan mesin ATM canggih. Hingga September 2019 Bank Mandiri memiliki 18.291 mesin ATM. BNI memiliki 18.570 mesin ATM. BRI memiliki 20.846 mesin ATM dan 3.209 CRM.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Dan.. Bank dengan ATM Terbanyak se-Indonesia Jatuh Kepada...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular