Startup

Mengenal Penguasa Transportasi Online di Berbagai Negara

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 February 2018 14:58
Uber, Didi Chuxing, Grab, dan Go-Jek termasuk perusahaan transportasi online yang kuasai pasar beberapa negara di dunia
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemajuan teknologi telah mengubah gaya hidup masyarakat dunia secara signifikan, salah satunya dalam hal transportasi.

Kini, moda transportasi yang diinginkan dapat dipanggil hanya dengan beberapa sentuhan pada layar ponsel. Pesatnya permintaan terhadap layanan transportasi berbasis digital telah melahirkan raksasa-raksasa baru di segmen tersebut.


Lantas, siapa saja penguasa layanan transportasi online dari setiap negara? Berikut ulasannya.

Uber - Amerika Serikat (AS)
Uber merupakan salah satu pioner dalam industri layanan transportasi berbasis digital. Didirikan pada Maret 2009, perusahaan yang dipimpin Dara Khosrowshahi itu menguasai 74,3% pangsa pasar transportasi online di AS.
Mengenal Penguasa Transportasi Online di Berbagai NegaraFoto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Uber termasuk jarang mempublikasikan jumlah pengemudinya di AS. Pada tahun 2014, jumlahnya diketahui sebesar 160.000. Jumlah ini lantas naik menjadi 327.000 pada tahun 2015.

Dengan asumsi Uber terus menggandakan jumlah pengemudinya setiap tahun, maka total pengemudi Uber di AS per akhir 2017 lalu adalah sekitar 1,3 juta.

Selain di AS, layanan Uber juga tersedia di 560 kota lain di dunia, termasuk negara-negara Eropa dan Indonesia. Uber pun kokoh merajai pangsa pasar transportasi online di Eropa.

Mengutip Dalia, sepanjang Juli 2017 diketahui bahwa dari enam negara terbesar di Eropa, empat di antaranya menempatkan Uber sebagai
pilihan utama dalam layanan transportasi online.

Empat negara tersebut adalah Inggris (68%), Polandia (53%), Perancis (45%), dan Italia (42%).

Didi Chuxing - China
Didirikan pada tahun 2012 dan bermarkas di Beijing, Didi Chuxing telah menjelma menjadi pemain terbesar dalam industri transportasi online di negara dengan penduduk terbesar di dunia.
Mengenal Penguasa Transportasi Online di Berbagai NegaraFoto: CNN Money
Perusahaan yang juga bergerak dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence) tersebut kini memiliki sekitar 2 juta pengemudi yang tersebar di 400 kota di China. Tidak kurang dari 450 juta pengguna sudah
menggunakan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.

Belum lama ini, Didi Chuxing mengumumkan rencana untuk menawarkan jasa penyewaan sepeda melalui aplikasi buatannya.

Grab – Asia Tenggara
Perusahaan asal Singapura ini menawarkan layanan transportasi online di berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.
Mengenal Penguasa Transportasi Online di Berbagai NegaraFoto: CNBC
Perusahaan besutan Anthony Tan itu diketahui menguasai 95% pangsa pasar transportasi online yang berbasis taksi di Asia Tenggara, serta 71% pangsa pasar transportasi online yang berbasis kendaraan pribadi (mobil dan motor).

Secara harian, Grab memfasilitasi hingga 3 juta perjalanan.

Go-Jek – Indonesia
Siapa yang tak kenal Go-Jek? Aplikasi buatan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini menyediakan layanan transportasi online yang mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia sudah pernah menggunakannya.
Mengenal Penguasa Transportasi Online di Berbagai NegaraFoto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Tidak hanya menggunakan kendaraan pribadi dari para pengemudi yang menjadi mitranya, kini Gojek telah menambah armadanya dengan menggandeng Blue Bird Group.

Per tahun 2017 lalu, Gojek diketahui memiliki sekitar 900.000 mitra pengemudi yang melayani 15 juta pengguna setiap minggunya.

Tak hanya transportasi, Go-Jek juga menyediakan berbagai layanan lainnya seperti jasa antar makanan (Go-Food), isi ulang pulsa (Go-Pulsa), pijat (GO-Massage), hingga jasa bersih-bersih hunian (G-
Clean).

Setiap bulannya, aplikasi milik perusahaan besutan Nadiem Makarim itu melayani lebih dari 100 juta transaksi.


Pesatnya pertumbuhan bisnis Go-Jek di Indonesia membuat investor asing berbondong-bondong menanamkan modalnya. Tercatat, berbagai perusahaan kelas kakap dunia seperti Google, Tencent, serta Temasek termasuk dalam deretan investor yang ikut menyuntik modal ke Go-Jek.

Berdasarkan situs Crunchbase, suntikan modal investor asing ke Go-Jek telah mencapai lebih dari US$3 miliar (Rp 40,2 triliun).

Terakhir, konglomerasi otomotif terbesar di Indonesia, Astra International, ikut menanamkan modal senilai $150 juta atau setara dengan Rp 2 triliun.
(prm) Next Article Pemilik GoCar Cs: Permen Angkutan Online Harus Jalan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular